Oke cerita ini udah masuk tahap revisi dari awal yah jadi jangan ada yang bingung atau heran kenapa aku dari awal.
So, silahkan di baca.
Happy reading
••••
••
•
2 Minggu telah berlalu, kini semua siswa mempersiapkan diri mereka untuk menghadapi ujian semester ganjil yang hanya tersisa beberapa menit lagi, semua siswa berdiam diri dikursi masing-masing menunggu sang guru pengawas datang ke kelas mereka, tak terlebih di kelas Lisa, kelas yang biasanya ribut kini menjadi diam dan tentram.
"Aku deg degkan"ucap Rosé.
"Hooh aku juga, kita seperti menunggu kekasih kita melamar kita didepan orang tua"ucap Jisoo ketiganya terkekeh mendengar ucapan Jisoo.
"Eonni ada ada saja"ucap Lisa menggelengkan kepalanya.
"Yah habis bagaimana lagi Lili, semalam eonni mendapat pesan dari eomma dan appa kalau nilai semester ini menurun habis sudah"ucap Jisoo.
"Kenapa eonni?"tanya Rosé.
"Aku akan di pindahin ke Busan huwaaa"ucap Jisoo.
"Jadi?"tanya Lisa.
"Aku belajar sampai tengah malam,semalam sampai tidak makan malam"ucap Jisoo lesuh.
"Pantas saja, semalam aku spam eonni tidak balas ternyata belajar toh"ucap Rosé.
"Chaengie eonni semalam ngapain aja?, tidak belajar?"tanya Lisa.
"Hehehe belajar Lis, tapi berhenti lihat banyak rumus"ucap Rosé dengan cengiran khasnya.
"Eonni imo dan samchon pulang dari australia 2 minggu lagi dan ujian kita hanya seminggu itu artinya imo dan samchon pulang saat kita penerimaan rapor"ucap Lisa.
"Kenapa kau bisa tau kalau eomma dan appa pulang 2 Minggu lagi?"tanya Rosé.
"Semalam imo menelponku untuk mengawasi eonni dan memberitahuku kapan dia pulang" ucap Lisa.
"Wahh sebenarnya anak eomma siapa sih"kesal Rosé membuat yang lain terkekeh.
"Makanya belajar jangan telponan sama Jimin terus"ucap Jisoo.
"Aishh eonni menyebalkan"ucap Rosé.
"Selamat pagi"ucapan wanita cantik itu membuat keempat gadis itu menoleh dan tersenyum melihat pretensi sang guru yang mengawas mereka.
"Pagi Ssaem"teriak mereka semangat.
"Wahh semangat sekali"ucapnya.
"Pasti dong Ssaem"ucap Rosé yang diangguki oleh semua siswa minus Lisa dan Jennie, Lisa yang menggelengkan kepalanya dan Jennie yang bingung.
"Baiklah hari ini kita akan mulai ujian hari pertama dengan Matematika"ucapnya.
"Yoona Ssaem apakah kali ini kami bisa lagi melihat jawaban teman?"tanya Rosé, Yoora yang mendengar itu hanya terkekeh dibuatnya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan Seorang Adik
WerewolfIni tentang pengorbanan seorang gadis yang berkedudukan sebagai seorang adik. Di dalam kasus lain seorang kakak yang harus mengorbankan segala sesuatu, entah itu kasih sayang, mainan, bahkan perasaan mereka. Namun ini adalah kebalikan dari semua itu...