Update!
Maaf yah baru up sekarang karena beberapa hari ini sedang sibuk karna ada musibah. Jadi mohon di maklumi yah.
So, hari ini author up untuk menghilangkan penantian kalian
Sorry for typo, karena typo beredar dimana-mana.
Happy reading
¤¤ PSA ¤¤
Satu bulan, dua bulan, dan tiga bulan telah berlalu namun Lisa tak kunjung sadar, membuat Taehyung dan lainnya hampir putus asa.
"Lisa~yaa, eonni datang lagi"Jisoo berteriak kecil saat memasuki ruangan Lisa.
"Bagaimana apa hari ini Lisa belum ingin bangun?, hmm tidak apa-apa eonni tau kok kalau Lisa masih lelah. Jadi, istirahatlah eoh"jika boleh dikatakan Jisoo sudah seperti orang gila yang berbicara sendiri.
"Selagi kau istirahat dengarkan eonni, kau tau kemarin Rosé di hukum lagi oleh bibi karna mencuri uang bibi"
"Eonni"Rosé yang bersama Jisoo berpura-pura mengeluh walau dia sadar Lisa tidak akan meresponnya. Namun, keduanya tau Lisa mendengarkan semua pembicaraan mereka, itu yang Suho katakan pada mereka.
"Bahkan paman Park tidak bisa membantunya karna takut pada bibi, hahaha kau tau Rosé kemarin seperti bocah 7 tahun yang dimarahi oleh ibunya, sangat bagus untuk di tonton"Rosé tersenyum lembut menatap Jisoo. Untunglah gadis itu bisa ceria lagi, karna akhir-akhir ini Jisoo terlihat murung dan banyak melamun, setelah Lusa masuk rumah sakit gadis itu sudah tidak seceria dulu dan itu membuat Rosé takut.
"Dan lebih parahnya lagi Rosé di hukum di depan Jimin, lucu kan?. Rosé kemarin malu sekali pada Jimin, tapi siapa suruh dia...."ucapan Jisoo terpotong karna suara pintu terbuka.
Klek
Keduanya menoleh kearah pintu dan mendapati Jennie yang terdiam melihat keduanya.
"Hallo Jisoo eonni, Rosé"sapa Jennie kikuk.
"Eonni pulang dulu yah, ada pekerjaan yang harus eonni lakukan. Besok eonni akan kemari lagi, kau istirahatlah yang banyak"ucap Jisoo lalu melangkah pergi meninggalkan Rosé dan Jennie yang memasang wajah sedih. Jisoo melewati Jennie tanpa menatapnya dan Jennie berbalik menatap punggung Jisoo dengan wajah sedih.
"Cepatlah sadar Lisa, selesaikan masalah ini. Aku tidak bisa melihat Jisoo eonni yang memusuhi Jennie eonni"ucap Rosè sebelum pergi.
Saat Rosé melewati Jennie, gadis itu menahan pergelangan tangan Rosé membuat gadis itu berbalik menatapnya.
"Ada apa Jennie eonni?"tanya Rosé.
"Kau akan pergi juga?"tanya Jennie.
"Iya, aku tidak bisa membiarkan Jisoo eonni sendiri"ucap Rosé melepas tangan Jennie dari pergelangan tangannya lalu melangkah pergi meninggalkan Jennie seorang diri. Dan Jennie hanya mampu menatap punggung Rosé dengan sedih, setelah hari itu hubungan mereka tidak seperti dulu lagi, walau Rosé masih mengajaknya berbicara tidak seperti Jisoo, namun gadis itu menjaga jarak dengannya.
"Hei eonni kembali lagi, maaf yah kalau eonni hanya bisa mengunjungimu 2 kali dalam seminggu"Jennie duduk di dekat Lisa.
"Akhir-akhir ini eonni rutin periksa pada dokter teman appa, dan katanya aku sudah sehat setelah mendapat donor ginjal lagi"Jennie menunduk saat mengucapkan kata donor ginjal, dia mengingat kembali ucapan Jisoo saat hari operasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan Seorang Adik
WerewolfIni tentang pengorbanan seorang gadis yang berkedudukan sebagai seorang adik. Di dalam kasus lain seorang kakak yang harus mengorbankan segala sesuatu, entah itu kasih sayang, mainan, bahkan perasaan mereka. Namun ini adalah kebalikan dari semua itu...