111

524 72 3
                                    

Update

♤♤ PSA ♤♤

7 hari sudah berlalu, namun Lisa tak kunjung juga sadar dan selama itu juga Taehyung dan yang lainnya tidak pernah absen untuk menjaga gadis itu. Sama halnya dengan sekarang Taehyung menjaga Lisa.

"Ohh Taehyung"tanpa menoleh pun Taehyung sudah tau siapa yang datang.

"Jangan terlalu lama"ucap Taehyung lalau melangkah meninggalkan Jennie seorang diri di dalam ruangan ICU.

"Ahh, Lisa kapan kamu bangun?, apa kamu tidak bosan tinggal di ruangan yang dingin ini dengan alat-alat yang banyak ini?"tanya Jennie menggenggam tangan kurus adiknya itu. Rasanya tangan itu semakin kurus saja, baru saja minggu lalu dia melihat adiknya itu tersenyum lebar, tapi sekarang dia harus tidir lagi dengan ditemani oleh banyak alat-alat yang tidak Jennie ketahui.

"Kau tau selama seminggu ini, teman-teman kita sibuk sekali. Kamu tau kan kita akan melakukan acara kelulusan kita, eonni sudah melihat nama-nama siapa saja yang lulus dan namamu juga ada loh walau pun kamu tidak mengerjakan satu soal saat hari terakhir ujian hahaha"

"Cepatlah bangun eoh, agar kamu bisa ikut acara kelulusan"bisik Jennie. Dia memandang sedih wajah pucat adiknya itu sambil menggenggam tangannya dan mengelusnya. Namun, itu semua berubah saat tangan Lisa mulai bergerak, dengan cepat Jennie menekan tombol yang terdapat di samping brankar Lisa. Namun, merasa terlalu lama dia berlari keluar dan berteriak memanggil dokter.

"Dokter, dokter"teriak Jennie.

"Ada apa?"tanya Taehyung yang di abaikan oleh Jennie karna melihat dokter Park mendekati mereka.

"Dokter cepat masuk dan periksa Lisa, dia di dia menggerakkan tangannya"ucap Jennie. Dan sang dokter hanya mengangguk lalu langsung masuk.

"Apa yang kamu katakan tadi benar Jennie~ssi?"tanya Taehgyung.

"Hmm, dia merespon ucapan ku dengan menggerakkan tangannya"ucap Jennie bahagia.

Dua jam telah berlalu dan Lisa sudah di pindahkan keruang inap, para sahabat dan keluarganya juga sudah berkumpul di sana kecuali Do Wook dan Soora.

"Ahh aku buru-buru menyelesaikan urusanku karna mendengarnya sudah sadar, tadi sejak sejam tadi dia tidak juga membuka matanya"keluh Jimin.

"Oppa sabar dong, oppa dengar sendiri tadi apa kata dokter Nam"ucap Rosé.

"Iya, tapi aku sudah tidak sabar menunggu lagi"ucap Jimin.

"Ck, pergi saja sana kalau kau sudah bosan menunggu"Jimin menatap kesal laki-laki berkulit pucat itu.

"Diamlah, jangan memulai pertengkaran. Kalian dengar tadi kalau Lisa bisa mendengar pembicaraan kita"ucap Jin menengahi.

"Lihat Lisa sudah sadar"Hana heboh sendiri saat melihat gadis itu membuka matanya perlahan.

"Kamu sudah sadar sayang?"tanya Yesun mengelus surai panjang putri bungsunya itu.

"Tidak usah bicara"ucap Yesun saat melihat Lisa ingin berbicara. Sedangkan Lisa hanya mengangguk, dia susah untuk bicara karna nebulizer yang terpasang pada hidung dan mulutnya, yang bisa dia lakukan adalah memperhatikan satu persatu wajah khawatir dan bahagia teman-temannya.

°

Tiga hari sudah berlalu dan  keadaan Lisa sudah lumayan membaik, terbukti dengan di lepasnya nebuzer dan dia sudah bisa berbicara dengan yang lain. Seperti sekarang ini, ruangannya kembali di penuhi oleh orang-orang yang hanya duduk diam di ruangannya saja.

Pengorbanan Seorang AdikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang