66 :

994 130 37
                                    

UPDATE!

Annyeong

Pertama-tama mau ngucapin maaf karena gak nepatin janji buat revisi ini selama 3 hari, soalnya aku tiba-tiba ke kampus dan butuh 3 hari aky di kampus baru balik ke kampung lagi jadi bisanya up revisi tuh pas di kampung, sebenarnya ada juga sih beberapa part yang aku up di kampus itu pun kalau jaringan mendukung, so silahkan di nikmati.

Kembali lagi dengan cerita author yang geje dan membosankan.

Part kali ini panjang jadi jangan ceoat-cepat baca, pelan pelan aja yo.

Nikmati ceritanya

Jangan lupa votmen

Happy reading

🍁🍁🍁

🍁🍁

🍁


🌿🌿 PSA 🌿🌿

Waktu berjalan begitu cepat tidak terasa tiga bulan telah berlalu saat hari peringatan kematian ibu Taehyung. Hari berjalan seperti biasanya tidak ada yang berubah, hanya saja Lisa yang setiap bulan harus rutin periksa di rumah sakit selebihnya tidak ada yang berubah.

Sama seperti hari ini kejenuhan kembali menghampiri para siswa karna para guru sedang rapat.

"Hah..."helaan nafas ini sudah terdengar sedari tadi membuat beberapa dari mereka kesal.

"Lili kau kenapa sih, terus saja menghela nafas sedari tadi"

"Aku bosan"ucap Lisa.

"Maka lakukan sesuatu agar kau tidak bosan"

"Aaa, baiklah agar kita semua tidak bosan ayo bermain"ucap Lisa.

"Bermain apa?"

"Petak umpet"

"Aniyo itu kekanak-kanakan sekali"

"Ayolah Jisoo eonni, apa eonni tega melihatku mati kebosanan?"Lisa memandang Jisoo dengan tatapan memohon membuat gadis itu luluh.

"Baiklah ayo"pasrah Jisoo.

"Yang lain ingin ikut kan?"tanya Lisa memandang mereka dengan tatapan intimidasi yang membuat mereka meneguk ludah susah payah.

"Aku tidak ikut"ucap lelaki berkulit pucat itu.

"Maka jangan ikut"ucap Lisa.

"Ayo yang ingin ikut bermain kemari, tinggalkan saja lelaki es itu"Hah Suga menghela nafasnya pelan, gadis itu sedang merajuk padanya.

"Aku ikut"Lisa mengembangkan senyumnya mendengar ucapan Suga.

"Baiklah, Taehyung oppa jadinya"ucap Lisa.

"Kenapa begitu?, jangan langsung memutuskan siapa yang akan menjaga Lisa, kita harus......"perkataan ini di potong oleh Lisa.

"Taehyung oppa saja tidak keberatan, betulkan Taehyung oppa?"sang empu hanya mengangguk saja, biarkan saja kekasihnya itu melakukan apa yang dia mau.

"Baiklah ayo kita mulai, oppa mulai lah menghitung"sorak Lisa.

"Tapi ada satu persyaratan"mereka semua terdiam menunggu perkataan lelaki tampan itu.

Pengorbanan Seorang AdikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang