78 : Sidang yang tidak membawakan hasil.

610 102 19
                                    

Update!

Annyeong

Ada yang rindu gak ama cerita author?

Maap yah baru up sekarang, sekarang aku waktu sibuk sibuknya jadi jarang up

Happy reading

এএএ

এএ

♥︎♥︎ PSA ♥︎♥︎

Terlihat seorang gadis tengah berdiri di balkon kamar seorang diri tanpa menggunakan baju yang tebal atau hal lain yang bisa membuat dirinya hangat di situasi yang dingin ini. Memandangi langit yang bertabur bintang-bintang adalah hal yang dilakukannya sekarang ini, bahkan di saat ada yang memanggilnya dia tidak dengar.

"Lalisa masuklah, diluar dingin"orang itu berdecak kesal saat panggilannya di hiraukan oleh gadis berponi itu.

"Biarkan saja Jennie"Jennie menoleh menatap gadis bersurai hitam itu.

"Tapi dia bisa sakit Jisoo eonni"Jisoo hanya tersenyum mendengar ke khawatiran Jennie. Tanpa mengatakan apapun gadis itu melangkah meninggalkan Jennie yang masih memandang Lisa dengan khawatir. Namun, pandangannya kembali terarah kepada Jisoo yang membawa selimut tebal berjalan menghampiri Lisa dan menyampirkan selimut itu di pundak adiknya.

Sedangkan Lisa terkejut saat sebuah benda hangat tersampir di pundaknya, dia menoleh dan mendapati gadis bersurai hitam itu tersenyum kearahnya.

"Kenakan selimut agar tidak sakit"ucapnya, Lisa hanya tersenyum lalu merapatkan selimut itu.

"Gomawo"ucap Lisa yang di balas anggukan oleh gadis bersurai hitam itu.

"Apa yang kau lakukan di luar malam-malam dingin begini?"tanyanya.

"Hanya memandang bintang, aku rindu dengan seseorang"ucap Lisa kembali memandang langit.

"Ingin bertemu besok dengannya?"tanya Jisoo.

"Ani, aku tidak ingin bertemu dengannya, aku tidak punya keluhan kepadanya tentang anak dan suaminya"Jisoo tertawa mendangar candaan gadis berponi itu.

"Dasar"ucap Jisoo.

Di sisi lain Jennie hanya memandang kedua sejoli yang sedang asik bercanda hingga perhatian itu teralihkan oleh seseorang yang bertanya padanya.

"Eoh dimana Jisoo eonni dan Lisa, Jennie eonni hingga eonni hanya seorang diri?"Jennie menoleh ke samping lalu tersenyum.

"Itu"tunjuk Jennie ke balkon kamar yang membuat gadis dengan surai blonde itu menoleh dan mengangguk mengerti.

"Ayo kita kesana"Jennie mengangguk lalu ikut melangkah.

"Apa yang kalian bicarakan?"pertanyaan ini membuat Jisoo dan Lisa menoleh kebelakang mendapati dua gadis.

"Tidak ada, kami hanya bercanda saja. Apa yang kau bawa Rosé?"tanya Jisoo.

"Cemilan dan meniman"Rosé meletakkan nampan itu di atas meja. Jisoo dan Lisa segera berlari menghampiri meja yang terdapat makanan itu.

"Dasar jika soal makanan cepat"ucap Rosé.

"Tolong sadar diri"Rosé terkekeh mendengar ucapan gadis bersurai hitam itu.

Kini mereka duduk, dengan posisi Jisoo dan Jennie di atas kursi dan Rosé dan Lisa dibawah di depan Jennie dan Jisoo. Namun berbeda dengan Rosé, Lisa menyandar pada Jisoo yang memeluknya dengan selimut yang membungkus tubuh keduanya.

Pengorbanan Seorang AdikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang