39 : Kebahagian?

857 134 10
                                    

Update!

Hai Hai, para readers sekalian

Kalian nunggu gak cerita ini?.

Capcus, kalian baca.

Typo bertebaran

Happy reading..

°°°

°°

°

Kebahagian terlihat jelas di wajah ketiga orang yang berbeda usia itu. Terlebih pada seorang wanita paruh baya itu, kebahagiaannya begitu kentara di wajah cantiknya yang tidak termakan oleh usia, dirinya selalu bahagia jika, bersama dengan kedua putra dan putrinya. Memandang dua remaja yang berada di depannya dengan senyuman merekah di wajahnya. Dia selalu bersyukur atas apa yang di berikan Tuhan padanya, walau tanpa seorang suami, dia bisa membesarkan anaknya seorang diri dan dia juga selalu berterima kasih pada gadis berponi itu yang bisa membuat dirinya dan sang anak dekat.

"Eomma ayo cepat kemari"panggilan itu membuat wanita paruh paya yang di panggil eomma itu melangkah mendekati dua orang tersayangnya.

"Ada apa?"tanyanya.

"Di sana ada penjual gulali, ayo kita beli"ucap gadis berponi itu yang di balas anggukan oleh wanita paruh baya itu.

"Pak tolong tiga yah"ucapan ini hanya di balas anggukan oleh sang penjual gulali.

"Eomma bersiaplah hari ini uang eomma akan habis"ucap gadis berponi itu.

"Lisa apa kau tidak kenyang?. Kita sudah mencoba semua makanan yang kita lewati" celetuk lelaki berkulit pucat itu.

"Hehehe, tidak Suga oppa"ucap gadis berponi itu yang di panggil Lisa pada lelaki berkulit pucat yang bernama Suga itu.

"Aku heran kau banyak makan tapi badanmu tidak besar-besar juga"ucapan ini membuat Lisa mendesis.

"Aiishh lalu kenapa jika, aku kurus?. Kurus-kurus begini Teahyung juga suka padaku"kesal Lisa membuat Suga terkekeh.

"Ini gulalinya"ucapan ini mengalihkan tatapan Lisa.

"Terima kasih pak"ucap Lisa mengambil alih gulali dari tangan sang penjual dan membayarnya.

"Ayo eomma kita pergi, tinggalkan saja oppa"ucap Lisa manarik Soora.

"Hoh merajuk rupanya"gumam Suga. Lalu berlari kecil menghampiri kedua wanita kesayangannya.

"Mengapa meninggalkan ku, eoh?"Suga tidak mendapat jawaban dari Lisa.

"Kau marah pada oppa, Lili?"tanya Suga. Tapi, kembali tidak mendapat jawaban dari gadis itu. Suga berpikir keras, apa yang harus dia lakukan agar gadis berponi itu tidak lagi marah padanya. Hingga ide muncul di otaknya. Dia berhenti berjalan membiarkan Lisa dan sang ibu berjalan lebih jauh dari dirinya. Sesaat setelahnya, dia berlari dan mengambil tempat di tengah tengah antara kedua wanita itu.

Cup

"Oppa menyayangimu"perlakuan ini membuat Lisa berdiam diri, bukan karna apa. Dia hanya terkejut dengan perlakuan Suga. Melihat Lisa yang terdiam membuat Suga terkekeh gemas, lalu dia mengacak rambut Lisa.

"Jangan berdiam diri, nanti gulalimu habis termakan angin"ucapan ini berhasil menyadarkan Lisa

"Asihh oppa"ucapnya kesal.

Pengorbanan Seorang AdikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang