Update!
Hi Hi Hi
Ada yang rindu sama cerita author?
Setelah sekian lama akhirnya author up juga yah😅🤭
Yang nanyain kapan author update?.
Nah sekarang author udah update nih. Awas aja klo gak dibaca nanti author sedih😅
Tanpa banyak basa basi lagi silahkan dibaca
Sorry typo bertebaran.
Ingat, bijak dalam membaca.
Happy reading
¤¤¤
¤¤
¤
🌿🌿 PSA 🌿🌿
Sudah dua Jam Jisoo dan Rosé menunggu namun, tanda-tanda berakhirnya operasi belum juga terlihat, keduanya sudah harap-harap cemas, duduk dengan menunduk sambil merapalkan do'a, juga sekali-kali mendongak melihat lampu operasi apakah sudah hijau apa belum?. Saking khawatirnya Jisoo dan Rosé menghiraukan ponselnya yang berdering sejak tadi.
"Rosé angakatlah telponmu itu mengangganggu" ucap Jisoo tanpa menoleh pada Rosé sedangkan sang empu hanya bisa menghela nafasnya lalu mengangkat telponnya.
"Yeoboseyo"
"......"
"Waeyo oppa?"
"........."
"Eonni, bagaimana ini, Jimin bertanya padaku kita sekarang berada dimana?"tanya Rosé setelah menjauhkan ponselnya dari telinganya dan memastikan bahwa suaranya tidak akan terdengar oleh orang yang ada di seberang telpon. Jisoo mendongak menatap Rosé, dia berpikir sebentar lalu berkata.
"Katakan kau ada di rumahku"ucapnya lalu kembali menunduk. Rosé menghembuskan nafasnya pelan, dia harus berbohong kali ini karena mengingat perkataan dokter sebelum memasuki ruangan operasi.
'Jangan beritahukan hal ini pada siapa pun, ini permintaan Lisa, jika kalian memberitahukan pada orang lain maka, aku tidak tau apa yang akan Lisa lakukan padamu, dia memang tidak akan memukulmu tapi, pasti dia akan marah besar pada kalian berdua'
Itulah kalimat dokter sebelum memasuki ruangan, membuat keduanya berdecak kesal dan marah mendengar keputusan Lisa. Tapi, mau bagaimana lagi Jisoo dan Rosé lebih memilih menerima dipukuli dari pada menerima kemarahan Lisa.
"Aku sedang berada di rumah Jisoo eonni, Jimin oppa"
"......"
"Tadi, aku mengantar Jenni eonni pulang ke rumahnya karna dia dan Irene bertengkar"
"Mianhe karna tidak memberitahumu dan membuat oppa khawatir, aku hanya ikut pada Lisa, tadi dia sangat khawatir pada Jenni yang pingsan akibat terbentur di meja"
"....."
"Hmm, nanti aku pulang. Katakan juga pada Jin oppa kalau dia tidak usah khawatir"
"......"
"Umm Jisoo eonni sedang tidur, dia kelelahan"
"........"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan Seorang Adik
WerewolfIni tentang pengorbanan seorang gadis yang berkedudukan sebagai seorang adik. Di dalam kasus lain seorang kakak yang harus mengorbankan segala sesuatu, entah itu kasih sayang, mainan, bahkan perasaan mereka. Namun ini adalah kebalikan dari semua itu...