Update!
Annyeong aku up lagi nih.
Awali pagimu dengan membaca cerita ini🤭.
Typo bertebaran.
Jangan lupa tekan bintang.
Follow akun me.
Jika followersnya udah 50, update selanjutnya aku akan double up. Itupun kalau mencapai target🤭🤭😅😅
Sorry for typo.
Happy reading..
°°°
°°
°
Terlihat seorang gadis tengah berdiri di depan cermin memandang dirinya sendiri sambil tersenyum.
"Bagus"ucapnya. Hari ini dia akan pergi dengan dua orang kesayangannya, untuk menghabiskan waktu dan melepas rindu, itu katanya kemarin.
Bergegas keluar dari kamar, karena Jam sudah menunjukkan pukul 09.30. Sebentar lagi dia akan berangkat.
Setelah memastikan dirinya sudah siap, dia segera keluar dari kamar dan berjalan dengan senyuman menuruni satu persatu anak tangga.
"Pagi eonni, Jang ahjumma"sapanya.
"Pagi Lisa. Pagi non Lisa"ucap keduanya bersahutan membalas sapaan gadis bernama Lisa itu.
"Mau ke mana Lisa?"tanya gadis bermata kucing itu.
"Dinner dengan Soora eomma dan Suga oppa" ucap gadis bernama Lisa itu di balas anggukan oleh gadis bermata kucing itu.
"Jenni eonni, kapan jadwal untuk cuci darah eonni?"tanya Lisa.
"Besok"ucap gadis bernama Jenni itu.
"Ingin ke sekolah besok atau tidak?"tanya Lisa.
"Aku ingin sekolah, terlalu malas jika hanya di rumah dan menunggu untuk berangkat ke rumah sakit"ucap Jenni.
"Jadi, kita pergi ke rumah sakit sepulang sekolah?"tanyanya sekali lagi.
"Aishh Lisa aku sedang makan, jangan mengajakku bicara"kesal Jenni membuat Lisa terkekeh.
"Mianhe"ucap Lisa.
"Tapi aku bersunguh-sungguh, apa kita pergi kerumah sakit sepulang sekolah?"
"Iya Lisa, sekali lagi kau bertanya, aku lempar kau ke dasar Sugai Han"kesal Jenni.
"Hahaha, baiklah aku tidak akan bertanya lagi. Aku akan menelpon Dokter Song dulu, untuk memberitahukan hal ini"ucap Lisa lalu bangkit dari duduknya.
"Jadwal non untuk cuci darah besok?"
"Iya bi Jang, huff aku lelah jika setiap bulan harus cuci darah"ucap Jenni.
"Nanti juga non Jenni akan berhenti cuci darah, jika sudah mendapatkan donor"ucap Bi Jang.
"Iya, tapi kapan bi?. Aku sudah lelah, sudah lama aku menunggu tapi, belum juga appa dan eomma dapat pendonor untukku"ucap Jenni lesu.
"Tunggulah eonni. appa dan eomma sudah berusaha mencarikan eonni pendonor. Appa dan eomma juga sedih, tapi mereka berusaha agar anaknya bisa sembuh. Jadi, eonni juga harus berusaha untuk bersabar menunggu, eoh"ucapan ini membuat kedua manusia beda umur itu menoleh pada gadis berponi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan Seorang Adik
WerewolfIni tentang pengorbanan seorang gadis yang berkedudukan sebagai seorang adik. Di dalam kasus lain seorang kakak yang harus mengorbankan segala sesuatu, entah itu kasih sayang, mainan, bahkan perasaan mereka. Namun ini adalah kebalikan dari semua itu...