46 : Berbicara dengan Appa

889 114 7
                                    

Update!

Annyeong aku up lagi.

Ada yang rindu gak?

Hehhe canda doang.

Silahkan dibaca.

Typo bertebaran.

Bijaklah dalam membaca.

Votmen

And follow

Happy reading

¤¤

¤¤¤

¤¤

♤♡

°° ♡PSA♡ °°

"Bagaimana sudah bicara dengan appa?" pertanyaan ini membuat atensi gadis bersurai hitam itu menatap kekasihnya yang sedang fokus menatap jalanan.

"Belum"jawaban ini membuat lelaki di samping menatapnya sebentar.

"Mengapa belum berbicara dengan appa?"

"Appa tidak punya waktu untukku, dan aku masih tidak bisa bertemu appa, terlalu sulit bagiku Jin"lelaki bernama Jin itu menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Lalu mengubah posisi duduknya menghadap sang kekasih.

"Jisoo~yaa masalah ini tidak akan selesai jika kau masih membenci appa dan tidak berbicara padanya. Aku paham kau pasti benci pada appa saat tau dia melakukan hal yang tidak kau suka. Tapi, dengan kau begini masalah tidak akan selesai sayang"ucap Jin menggenggam tangan Jisoo. Sedangkan Jisoo hanya menatap Jin dengan mata berkaca-kaca.

"Sulit oppa"ucap Jisoo.

"Memang sulit, tapi berusahalah eoh, kau gadis kuat, aku yakin itu"ucap Jin.

"Baiklah aku akan berusaha berbicara dengan appa"Jin hanya tersenyum mendengar penuturan kekasihnya itu, lalu dia kembali ke posisinya dan menjalankan mobilnya.

Sepanjang perjalanan tidak ada yang mengangkat suara baik itu Jisoo maupun Jin, keduanya sama-sama hanyut dalam aktivitas masing-masing. Hingga mobil berwarna hitam itu terparkir indah di depan rumah mewah nan besar itu.

"Masuklah dan istirahat. Pikirkan perkataanku tadi"

Cup

Setelah mencium kening Jisoo, gadis itu pun turun dari mobil.

"Baiklah kalau begitu aku pulang dulu"ucap Jin yang di balas anggukan oleh gadis itu.

"Hmm, hati-hati di jalan oppa"

Jisoo memandang mobil Jin hingga tidak terlihat lagi, setelah itu dia berbalik menatap pintu rumahnya, menghela nafasnya sebelum masuk kedalam rumah yang seperti neraka beberapa hari ini.

Jisoo di suguhkan dengan pertengkaran kedua orang tuanya yang tidak menyadari kedatangannya. Memejamkan mata sebelum melangkah menuju kamarnya yang terletak di lantai dua. Namun langkahnya terhenti saat sang eomma memanggil namanya.

"Sudah pulang sayang?"pertanyaan yang begitu lembut membuat Jisoo menoleh menatap sang empu dengan senyuman yang di paksakan.

"Hmm, aku sudah pulang eomma"dapat Jisoo lihat kesedihan dimata wanita tercintanya itu. Lalu tatapannya jatuh pada sang appa yang berdiri sedikit jauh dari sang eomma, Jisoo berusaha tersenyum pada sang ayah namun, tidak bisa dia lakukan.

Pengorbanan Seorang AdikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang