20 : Juara Umum

1.2K 138 11
                                    

Update!

Siapa nih yang rindu ama cerita author?

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan menekan bintang bagian bawah di sebelah kiri juga kolom komentar

Typo bertebaran jadi bijak dalam membaca guys

Happy reading.

°°°

°°

°

Seorang gadis berponi tengah berdiri di depan cermin memandang dirinya sendiri yang tengah menggunakan seragam sekolah dengan senyum lebar yang terpatri di wajah cantiknya, tapi kegiatannya terhenti saat teriakan seseorang menggema memanggil namanya.

"Lisa cepatlah kita sudah telat"teriakan itu mangalihkan atensi gadis berponi itu kearah pintu kamarnya.

"Tunggu eonni"teriaknya, lalu kembali menatap cermin.

"Akhirnya sekolah juga aku rindu sekolah, belajar dan rindu eonni dan oppadeul"gumamnya lalu berjalan menjauhi cermin dan menyambar tas sekolahnya dan menghampiri Jennie yang sudah menunggunya di luar kamar dengan bersekap dada.

"Aishh kau lama sekali, eomma dan appa pasti sudah menunggu kita di meja makan"ucap Jennie.

"Mianhe"ucap Lisa.

"Sudah,ayo kita turun"ucap Jennie menarik Lisa menuju meja makan.

"Selamat pagi eomma appa"sapa Jennie setelah sampai di meja makan dan mencium pipi keduanya.

"Pagi sayang"ucap tuan Kim.

"Pagi eomma, appa"ucap Lisa lalu duduk di dekat Jennie.

"Pagi"jawab keduanya.

"Appa dan eomma akan kesekolah kan?" tanya Jennie.

"Iya, appa dan eomma tidak ingin melewatkan hari spesial ini"ucap tuan Kim.

"Jennie~yaa, eomma yakin jika kau akan mendapat juara pertama"ucap Ny Kim.

"Aku tidak yakin sih eomma soalnya masih ada adik tercintaku ini yang pintarnya luar biasa" ucap Jennie tersenyum pada Lisa yang dibalas oleh sang empu.

"Sudah ayo makan nanti kalian berdua telat"ucap Yesun mengakhiri percakapan mereka.

°


Akhirnya setelah beberapa menit Jennie dan yang lain telah selesai makan.

"Apa benar kau tidak usah diantar sayang?"tanya Serim pada Jennie.

"Tidak usah eomma, teman ku menyemput kami, eomma dan appa tinggal datang ke sekolah saja" ucap Jennie.

"Baiklah kalau begitu hati-hati di jalan sayang" ucap Serim mencium kening putri sulungnya.

"Ne, kalau begitu aku pergi dulu eomma appa" ucap Jennie lalu mencium pipi keduanya.

"Aku juga berangkat eomma appa"ucap Lisa membungkuk pada kedua orang tuanya.

Bukannya tidak ingin mencium pipi keduanya seperti yang Jennie lakukan hanya saja Lisa tidak terbiasa melakukan itu pada kedua orang tuanya di tambah lagi Lisa tidak tau apakah appa dan eommanya akan mau atau tidak, jadi Lisa lebih memilih membungkuk saja.

"Bi Jang aku pergi dulu"ucap Lisa dan setelahnya dia mencium pipi bi Jang di depan kedua orang tuanya, itu sudah menjadi rutinitas sehari-harinya saat akan berangkat ke sekolah.

Pengorbanan Seorang AdikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang