40 : Cuci darah.

1.3K 121 19
                                    

Update!

Hai, hai, hai.

Awali pagimu dengan membaca Ff aku😅

Silahkan di baca.

Typo bertebaran.

Telitilah dalam membaca.

Happy reading.

°° ♤ °°

° ♤ °

°

Seperti janjinya kemarin pada sang dokter, kini Lisa dan Jenni tengah menunggu sang sopir untuk berangkat ke rumah sakit.

"Ayo kuantar pulang"ucapan ini membuat kedua gadis itu menoleh pada lelaki berwajah datar itu.

"Oppa dan eonni duluan saja, aku dan Jenni eonni akan kerumah sakit"ucap Lisa.

"Siapa yang sakit?"tanya gadis bersurai blonde itu.

"Tidak ada yang sakit, hanya saja hari ini jadwa Jenni eonni untuk cuci darah. Jadi, aku menemaninya karna, appa dan eomma sedang tidak ada"ucap Lisa.

"Eohh, hari ini jadwal Jenni, aku lupa. Kalau begitu aku juga ikut"ucap gadis bersurai blonde itu.

"Pulanglah Rosé, nanti eommamu mencarimu" ucap Jenni.

"Ani, aku kan tetap ikut"kekeh Rosé.

"Biarkan saja eonni"ucap Lisa.

"Kami semua ikut"perkataan ini membuat Jenni kaget.

"Tidak usah, nanti merepotkan"ucap Jenni.

"Masuk ke dalam mobil"lelaki itu tidak mendengarkan perkataan Jenni dan malah menyuruh mereka masuk ke dalam mobil. Jenni hanya bisa menghembuskan nafasnya pasrah, dia tidak bisa melawan Taehyung.

Mereka semua menaiki, mobil dan motornya masing-masing menuju rumah sakit. Perjalanan ke rumah sakit dari sekolah cukup memakan waktu. Hingga kini mereka memarkirkan mobil di parkiran rumah sakit.

Jenni menghela nafas panjang sebelum melangkah masuk ke dalam rumah sakit, tempat yang selalu dia kunjungi bersama kedua orang tuanya sekali sebulan.

"Tenanglah semuanya pasti akan baik-baik saja" perkataan ini membuat Jenni menatap gadis berponi itu yang berstatus adiknya.

"Semoga saja"gumam Jenni yang masih bisa di dengar oleh gadis berponi di sampingnya itu.

"Pasti, eonni percayalah pada Tuhan. Eomma dan appa juga sedang berusaha untuk eonni. Jadi, eonni juga harus berusaha, eoh. Tidak ada usaha yang akan menghianati hasil"hati Jenni tenang, adiknya itu selalu bisa membuatnya tenang dengan kata-katanya. Pantas saja Taehyung dan yang lain menyayangimu,batin Jenni.

"Ayo, dokter Song menunggu kita di dalam" lanjutnya dan Jenni pun mengangguk. Melangkah masuk dan di ikuti yang lain. Menyelusuri koridor hingga kini mereka sampai pada ruangan khusus. Dan seorang pria paruh baya yang masih terlihat tampan berdiri di depan ruangan itu.

"Annyeonghaseho dokter Song"ucapan ini membuat pria paruh baya yang di panggil Dokter Song itu menoleh ke sumber suara dan tersenyum.

"Kau sudah datang Lisa"ucap dokter Song.

"Ne, mianhe jika kami terlambat dokter Song"ucap Lisa membungkus 90°.

"Gwaenchana. Ayo Jenni, kita mulai saja"ucap dokter Song yang di angguki Jenni.

Pengorbanan Seorang AdikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang