25 : Murid baru

1.1K 110 4
                                    

Happy reading..

Seorang lelaki tampan berjalan di koridor sekolah yang sepi mencari satu ruangan yang menjadi tujuannya saat menginjakkan kakinya di gedung sekolah megah ini, sedari tadi dia mengendarkan matanya namun nihil dia belum juga melihat ruangan yang di carinya itu ingin bertanya namun, naas tidak ada satu pun siswa yang bisa dia tanya, dia mendengus kesal mengingat keterlambatannya karena sang ayah.

"Ini semua karna appa, andai saja dia cepat aku pasti tidak akan tersesat di sekolah besar ini" gerutunya sambil terus berjalan.

"Ahh sekarang aku harus kemana lagi?, aku sudah lelah mencari ruangan kepala sekolah sedari tadi. Tapi, aku belum juga melihatnya" ucapnya.

"Aishh kenapa juga sekolah ini sangat besar sih, kan jadinya aku susah mencarinya"

Brak

Karna terus menggerutu dan tidak memperhatikan jalan, lelaki menabrak seseorang. Melihat orang yang di tambraknya jatuh bersamaan dengan buku yang di bawanya, dia segera berjongkok dan membantu orang itu membereskan buku-buku yang beeserakan.

"Mianhe, aku tidak sengaja"ucap pemuda itu.

"Gwaen__"belum juga gadis itu membelasnya, seruan seseorang yang memanggil namanya mengalihkan perhatian keduanya.

"Lisa kau baik-baik saja?"tanya gadis bermata kucing.

"Iya, aku tidak apa-apa Jennie eonni"ucap Lisa gadis yang di tabrak oleh lelaki itu.

Lelaki itu menatap gadis yang diketahui bernama Lisa itu tanpa berkedip. Dia tertengun mendengar suara lembut mengalun di telinganya hingga suara gadis bermata kucing itu menyadarkannya dari lamunannya.

"Yak, kalau jalan perhatikan jalanmu"marah Jennie.

"Mianhe, aku benar-benar tidak sengaja"ucap pemuda itu lalu membungkuk 30°.

"Maaf katamu, karna kau adikku hampir saja terlu___"belum juga Jennie menyelesaikan kalimatnya Lisa sudah memotongnya.

"Sudahlah eonni, lagi pula aku baik-baik saja" ucap Lisa menenangkan sang kakak. Lalu kembali menatap lelaki itu.

"Apa kau siswa baru?, aku baru melihatmu" lanjut Lisa.

"Ne, aku siswa baru dan aku juga sedang mencari ruang kepala sekolah"ucap pemuda itu.

"Ohhh, ingin aku temani ke ruang kepala sekolah?"tanya Lisa.

"Tidak Lisa, Sanwol Ssaem akan marah jika kita lama"ucap Jennie, Ahh Lisa lupa kalau guru yang satu ini terlalu killer.

"Tidak usah, tapi bisakah kau menunjukkan dimana Letak ruang kepala sekolah?, karna sudah sejak tadi aku mencarinya tapi belum juga ketemu"ucap Pemuda itu.

Lisa terkekeh mendengar ungkapan lelaki itu memang sih ruangan kepala sekolah di sini sedikit tersembunyi. Jadi, terkadang siswa pindahan akan sulit menemukannya jika, tidak bertanya pada salah satu siswa.

Lelaki itu mengangkat satu alisnya saat melihat gadis di depannya terkekeh, apa ada yang lucu pikirnya.

"Apa ada yang lucu?"karna tidak tahan ia akhirnya bertanya.

Lisa menggeleng "Mianhe, ruangan kepala sekolah kami memang sedikit tersembunyi. Jadi, memang susah mencarinya jika ada seorang murid pindahan tidak menanyakannya pada salah satu murid di sini"ucap Lisa dan pria itu hanya mengangguk.

Pengorbanan Seorang AdikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang