Update!
♤♤ PSA ♤♤
2 hari sebelum upacara kelulusan, namun Lisa masih setia di rumah sakit. Dan kini dia seorang diri karna semua teman-temannya sedang di sibukkan dengan persiapan kelulusan, walau pun sudah lulus namun ada tradisi dimana murid yang sudah lulus ikut mempersiapkan acara kelulusan.
"Hah, aku ingin jalan-jalan. Tapi suster Yun belum datang"gumam Lisa.
Klek
Baru saja disebutkan suster Yun sudah muncul dihadapan Lisa dengan membawa nampan makanan.
"Kemana saja suster Yun, kenapa baru datang?"tanya Lisa.
"Maaf nona, saya sedang mengurus pasien dokter Suho yang tidak ingin berpisah dengan dokter Suho"jelas Yun yang terlihat kesal.
"Memang siapa?"tanya Lisa.
"Biasa, gadis yang tergila-gila pada dokter Suho"
"Hahaha eonni terlihat kesal"
"Bagaimana tidak, jika aku bukan suster sudah ku jambak rambutnya itu"Lisa hanya mampu tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Suster Yun yang berapi-api.
"Eonni setelah kita makan, temani aku jalan-jalan ketaman yah?"
"Apa dokter Suho sudah mengizinkan?"
"Iya, katanya yang penting aku tidak terlalu lelah"
"Baiklah, kamu fokus makan saja dulu lalu kita ketaman"
Setelah makan, Yun memasangkan baju tebal pada Lisa karena suhu di luar dingin, karena sedang musim dingin. Setelah melakukan itu semua, keduanya berjalan di lorong rumah sakit dengan Yun yang memapah Lisa. Di lorong rumah sakit Lisa melihat siluet yang tidak asing.
"Appa?"gumamnya, Lisa menajamkan penglihatannya dan benar saja itu adalah Do Wook, pria yang dicara Lisa selama beberapa hari ini tidak muncul menemuinya bahkan batang hidungnya sekali pun.
"Appa"teriak Lisa, namun sang empu yang di panggil tidak mendengarnya, Lisa mendorong gagang infusnya meninggalkan Yun yang khawatir padanya.
"Appaaa"Lisa berusaha mengejar, namun pria paruh baya itu sudah terlanjur masuk ke dalam ruangan Suho. Lisa menghela nafas sebelum membuka pintu, tapi saat akan masuk dia mendengar sesuatu yang membuatnya terkejut.
"Bagaimana keadaan Lisa"
"Tidak ada harapan tuan"
"Apa memang sudah tidak ada jalan lain?"tanya Do Wook.
"Tidak ada tuan, jika ada maka saya akan langsung melakukannya tanpa tuan bertanya pun"
"Bisakah aku membawa Lisa keluar negeri untuk berobat?"
"Saya tidak pernah melarang anda, tapi itu akan sama saja tuan, walau anda membawa adik saya kemana pun jika pendonornya tidak ada, maka semuanya akan sia-sia saja"ucap Suho.
"Baiklah terima kasih, kalau begitu saya pamit dulu"ucap Do Wook. Melihat itu Lisa cepat-cepat keluar lalu bersembunyi.
"Yoona, aku harus bagaimana?"gumam Suho sambil menutup wajahnya yang penuh air mata.
"Putri kita, aku sudah tidak tau harus bagaimana lagi"
Hati Lisa sesak saat mendengar ucapan Suho, dia tidak suka yang seperti ini membuat mereka semua sedih.
"Nona Lisa"Lisa menoleh kebelakang melihat suster Yun yang ngos-ngosan.
"Anda darimana saja, saya lelah mencari anda"ucap Yun setelah memperbaiki nafasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan Seorang Adik
WerewolfIni tentang pengorbanan seorang gadis yang berkedudukan sebagai seorang adik. Di dalam kasus lain seorang kakak yang harus mengorbankan segala sesuatu, entah itu kasih sayang, mainan, bahkan perasaan mereka. Namun ini adalah kebalikan dari semua itu...