52 : Irene?.

833 113 5
                                    

Update!

Hi, Hi, Hi

Aku kembali lagi nih.

Ada yang kangen ama cerita author yang penuh kegejean?

Huhu,maa baru bisa up sekarang aku sering lupa untuk up soalnya😅

Tapi, tenang aja author gak akan lupa-lupa lagi untuk up.

Gak kerasa klo aku gak 10 atau seminggu mungkin?

Mungkin efek banyak tugas atau puasa jadi, author rada-rada lupa.

Hehehe, tanpa berlama-lama lagi jom di baca.

Typo bertebaran, bijaklah dalam membaca.

Jangan lupa votmen

Happy reading...

°°°

🌿🌿🌿

°°°

🌿🌿 PSA 🌿🌿

"Bagaimana pertemuan semalam, berjalan lancar?" pertanyaan ini di tunjukkan kepada gadis berponi itu yang sedang asik makan.

"Ani"jawabnya singkat. Gadis yang tadi bertanya menaikkan satu alisnya, pertanda dia bingung dengan ucapan gadis beeponi di depannya itu.

"Namjoon oppa"gadis itu menoleh kesamping menatap lelaki dengan dimplenya.

"Seperti biasa"jawab Namjoon yang diangguki oleh gadis bersurai blonde itu.

"Aku kira kali ini pertemuan keluarga oppa akan berjalan dengan khitman dan tenang. Tapi, ternyata sama saja"ucapnya.

"Bahkan kali ini lebih menyebalkan, kau tidak tau saja Rosé"akhirnya gadis berponi itu menjawab dengan panjang.

"Apanya yang menyebalkan?"tanya gadis bersurai hitam itu.

"Kakek tua itu semakin menjadi-jadi saja, aku kira umurnya yang sudah semakin tua dia akan bertaubat tapi, ternyata aku salah malah mulutnya makin panas" mendengar perkataan ini Rosé tergelak, gadis itu benar-benar merasa lucu dengan rasa kesal gadis berponi itu.

"Lisa, ada Namjoon"akhirnya gadis bermata kucing itu angkat bicara juga setelah dia hanya menjadi pendengar yang baik.

"Santai Jenni eonni, Namjoon oppa tidak akan peduli"jawabnya, Jenni pun beralih menatap Namjoon yang santai memakan makanannya tanpa merasa risih atau kesal mendengar ucapan Lisa.

"Jadi, apakah kau tetap bersabar"Lisa meletakkan sumpitnya lalu menatap gadis bersurai hitam itu di dekat Rosé.

"Tentu tidak, Jisoo eonni tau kekesalanku semalam sudah berada di puncak kepalaku jadi, ku keluarkan saja, setelah mengeluarkan kekesalan dan kemarahanku aku pergi dari sana" ucapnya lalu kembali mengambil sumpitnya dan menyeruput ramyeonnya, sedangkan yang lain hanya terkekeh mendengar ucapan Lisa.

Ayolah gadis itu jarang sekali marah. Tapi, jika sudah marah wahh perkataannya langsung mengenai hati.

"Lalu kau kemana semalam hingga pulang jam 12 malam?"tanya Jenni.

Pengorbanan Seorang AdikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang