Update
Happy reading
♤ PSA ♤
Setelah acara kelulusan selesai mereka semua pulang, berbeda dengan semua orang Lisa harus kembali ke rumah sakit, walau pun dia ingin kembali ke rumah, tapi Suho tidak mengizinkannya sebab gadis itu terlihat pucat.
"Oppa sudah aku bilang, aku baik-baik saja"kesal Lisa.
"Apanya yang baik-baik saja, kalau kau saja mimisan saat kita makan bersama"ucap Suho sambil memasang infus Lisa.
"Lebih baik kamu berdiam diri dan jangan banyak bergerak, masih untung oppa mengizinkanmu pergi. Apalagi kamu pergi tanpa berpamitan pada oppa"kesal Suho.
"Siapa oppa sibuk, kan aku tidak bisa menunggu oppa yang superrrr sibuk itu"ucap Lisa.
"Ahh sudahlah, kamu istirahat saja. Oppa akan pergi karna ada pasien"ucap Suho lalu mencium kening Lisa dan berlalu dari ruangan itu meninggalkan Lisa seorang diri.
"Bagaimana keadaan Lisa, dokter?"baru Juga Suho memasuki ruangannya dia sudah di serbu oleh pertanyaan.
"Untuk sekarang, kondisinya masih sama. Tapi, kita masih harus memantau dia, karena kita belum menemukan pendonor untuknya, apa lagi kondisinya belakangan ini bertambah parah"jelas Suho setelah duduk di kursi. Semuanya terlihat sedih mendengar ucapan Suho
"Apakah tidak ada cara lain Suho?"Suho menatap pria paruh baya yang duduk di depannya itu.
"Tidak ada paman, jika ada maka saya pasti akan langsung melakukannya tanpa harus meminta paman dan tuan Do Wook membantu mencari pendonor untuk Lisa"jelas Suho.
"Tapi, kondisinya untuk saat ini baik kan dokter?" tanya Soora.
"Baik nyonya, anda tidak perlu khawatir. Hajya saja..."
"Ada apa?"tanya Soora khawatir.
"Saya takut Lisa menyembunyikan sakitnya saat dia merasakan sakit pada dadanya, gadis itu terlalu pinta menyembunyikan sesuatu. Jadi, kita harus memperhatikan baik-baik dirinya, karna jika tidak maka saya tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya"ucao Suho, bukan tanpa sebab dia mengatakan itu, dia tahu betul tabiat gadis itu.
"Sama seperti tadi, saat kita makan malam bersama. Selama kita makan dia menahan sesak di dadanya"ucap Suho membuat mereka semua terkejut.
"Itulah kenapa tapi dia terlihat pucat?"Suho mengangguk mendengar pertanyaan Jisoo.
"Akhh bagaimana anak itu bisaenyembunyikan sakitnya hingga kita tidak menyadarinya"sedih Jisoo.
"Itulah mengapa saya katakan, untuk ke depannya tolong perhatikan dia dengan baik, karena saya tidak bisa berada di sisinya selama 24 jam"pinta Suho.
"Baik, kami mengerti"ucap Jisoo.
Berbeda dengan semua orang, Taehyung terlihat fokus memikirkan sesuatu sedari tadi dan itu di sadari oleh sang Ayah.
"Taehyung apa yang kamu pikirkan?"Taehyung menoleh menatap ayahnya.
"Appa, aku ingin bicara sesuatu"Do wook menaikkan satu alisnya bingung dengan ucapan putra semata wayangnya.
"Apa itu?"tanya Do Wook.
"Aku ingin menikah dengan Lisa"ucap ini membuat semua terkejut bukan main.
"Apa yang kamu bicarakan?"tanya Do Wook.
"Appa kan sudah demgar, aku ingin menikah dengan Lisa"ucap Taehyung menatap malas ayahnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan Seorang Adik
WerewolfIni tentang pengorbanan seorang gadis yang berkedudukan sebagai seorang adik. Di dalam kasus lain seorang kakak yang harus mengorbankan segala sesuatu, entah itu kasih sayang, mainan, bahkan perasaan mereka. Namun ini adalah kebalikan dari semua itu...