Happy reading......
•
•
•
Seperti yang dikatakannya semalam, kini Suga sudah berdiri didepan pintu rumah Jennie. Suga berdecak kesal karna belum ada yang membukakan pintu untuknya padahal dia sudah berulang kali menekan bell rumah itu
"Kemana penghuni rumah ini sih"gumamnya lalu kembali menekan bell kembali dan kali ini pintu sudah terbuka memperlihatkan wanita paruh baya.
"Ohh nak Suga silahkan masuk"ucap wanita paruh baya itu,tanpa bicara Suga langsung melenggang masuk.
"Jennie mana?"tanya Suga to the point.
"Ohh non Jennie ada di dapur, ayo saya antar" ucap bi Jang dan diangguki Suga.
"Siapa bi?"tanya Gadis bermata kucing itu.
"Ohh itu Suga,non"ucap bi Jang saat sampai di dapur.
"Ohh Suga~ssi kau sudah datang, duduklah lalu kita sarapan bersama"ucap Jennie.
"Dimana Lisa?"tanya Suga menghiraukan perkataan Jennie.
"Lisa ada dikamarnya"ucap Jennie tanpa sepatah kata pun Suga melenggang pergi menuju kamar Lisa.
Tok tok tok
"Lisa boleh oppa masuk"tanya Suga.
"Ne masuklah oppa"teriak Lisa.
Suga membuka pintu melihat pretensi gadis berponi di depan cermin yang terlihat kesusahan menyisir rambutnya, Suga tersenyum melihat gadis berponi itu yang berkomat komit. Dia berjalan menghampiri gadis berponi itu mengambil alih sisir yang di pegang gadis berponi itu.
"Kenapa tidak meminta tolong pada Jennie?" tanya Suga sambil menyisir rambut Lisa.
"Hehehe aku tidak ingin menyusahkannya oppa"ucap Lisa.
"Lalu kenapa tidak meminta tolong pada bi Jang?"tanya Suga.
"Bi Jang sibuk dia mempunyai banyak pekerjaan di pagi Hari"
"Kan ada maid yang lain, apa gunanya mereka jika hanya bi Jang saja yang sibuk"
"Oppa, di rumahku tidak terlalu banyak maid seperti di rumah oppa dan Taehyung oppa atau yang lain, aku hanya punya 6 maid dan mereka sudah mempunyai pekerjaannya masing-masing"
"Baiklah oppa mengalah, sekarang berbaliklah" ucap Suga saat ia telah selesai menyisir rambut Lisa.
Lisa berbalik sesuai perintah Suga, dia tersenyum saat Suga menyipit rambut panjangnya dan merapikan poninya.
"Nah sudah selesai"ucap Suga membuat Lisa terkikik geli.
"Oppa belajar dimana menata rambut?"tanya Lisa.
"Jisoo"ucap Suga.
"Pantas saja"ucap Lisa.
"Hmm, apa perbannya sudah diganti?"tanya Suga mengangkat tangan Lisa dan menunjuk lututnya.
"Belum"jawab Lisa.
"Kenapa belum diganti?"tanya Suga.
"Hehehe aku tidak bisa menggantinya oppa"ucap Lisa, Suga hanya bisa menghela nafas tidak habis pikir dengan gadis di depannya itu apa gunanya orang yang ada dirumah ini jika tidak bisa melakukan hal kecil, kadang Suga berpikir Lisa itu terbuat dari apa mengapa hatinya sangat baik?.
Tanpa sepetah kata Suga mencari kotak P3K yang selalu ada dikamar gadis itu.
"Luruskan kakimu"ucap Suga berjongkok didepan Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan Seorang Adik
WerewolfIni tentang pengorbanan seorang gadis yang berkedudukan sebagai seorang adik. Di dalam kasus lain seorang kakak yang harus mengorbankan segala sesuatu, entah itu kasih sayang, mainan, bahkan perasaan mereka. Namun ini adalah kebalikan dari semua itu...