Update!
Annyeong teorobun gimana kabar kalian?
Nih author up tapi sayang pendek karna author lagi kerja. Jadi gak ada waktu untuk up, padahal udah lewat dari waktu author biasanya up ya kan😅
Jadi nih author bakalan melepaskan rindu author sama cerita author sendiri😅😅 yah walau pendek sih part kali ini🤣🤣.
So, semoga menikmati nih part yah.
Jangan lupa votmen
And
Sorry for typo
Happy reading.....
°°°
°°
°
☆☆ PSA ☆☆
Jam sudah menunjukkan dini hari namun tidak ada satu pun diantara mereka yang beranjak dari tempat duduk mereka.
"Suga"teriakan ini membuat mereka semua menoleh menatap sumber suara, dimana terlihat seorang wanita paruh baya berlari di koridor rumah sakit yang sepi ini.
"Eomma"ucap Suga.
"Bagaimana keadaan putri eomma?"Suga menggeleng menandakan kalau belum ada kabar dari dokter.
Wanita itu berjalan kearah pintu, menatap gadis yang sudah dianggapnya putrinya itu dari kaca sambil mengelus kaca itu seakan-akan dia mengelus pipi gembul putrinya.
"Kenapa bisa begini Suga~yaa?"tanya wanita paruh baya itu menoleh menatap putra semata wayangnya itu.
"Aku tidak tau, kami hanya melihatnya dalam keadaan kacau begitu"jawab Suga. Sedangkan wanita itu merosot kelantai meratabi nasib putrinya.
"Eomma duduklah di kursi"Suga memapah ibunya itu ke kursi.
Sedangkan tidak jauh dari sana seorang lelaki menatap mereka semua apa lagi wanita paruh baya yang dia pastikan batu datang. Jadi, dia berjalan menghampiri semua orang di ikuti dengan satu suster.
"Dokter Suho, anda akan memeriksa putri saya?"Do Wook orang pertama yang bertanya pada Suho saat dia melihat lelaki itu.
"Tuan, anda bisa pulang dan kalian juga pulanglah"ucap Suho menghiraukan pertanyaan Do Wook.
"Kami akan disini saja dokter"Suho menghela nafas ternyata teman-teman Lisa juga sangat keras kepala.
"Kalau begitu anda istirahat saja, tidak usah khawatir dengan keadaan Lisa, setelah ini saya akan memeriksa dia, Yun bawa mereka keruangan yang sudah di persiapkan"suster bernama Yun itu mengangguk lalu mempersilahkan Do Wook dan yang lain mengikutinya. Setelah Do Wook dan yang lain jauh, Suho segera masuk keruangan Lisa di lengkapi dengan baju khusus. Dia berjalan menghampiri brankar gadis itu saat akan berucap air matanya sudah lebih dulu jatuh membasahi pipinya.
"Hei sayang, kenapa akhir akhir ini kau suka sekali dengan rumah sakit padahal dulu kau sangat membenci rumah sakit karna kau bilang tidak suka dengan baunya, tapi sekarang kenapa suka eoh?"Suho tidak dapat membendung air matanya, hatinya terasa di tusuk ribuan panah saat melihat kondisi Lisa. Untuk pertama kalinya dia melihat gadis itu dalam keadaan sekacau ini.
"Bangunlah, apa kau tidak kasihan pada tunanganmu itu dia terlihat seperti patung hidup, dan lelaki berkulit pucat itu sudah terlihat seperti mayat hidup, benar-benar seperti mayat hidup, raganya ada di sini namun hatinya berkeliaran seperti manusia yang bunuh diri"Suho terkekeh sendiri mendengar ucapannya sendiri, menghibur dirinya saat hatinya terluka.
"Bangunlah sayang"sekuat bagaimana pun Suho mengatakan bangun, namun gadis di depannya itu tidak akan bangun, dia tau baik itu tapi dirinya hanya ingin berusaha saja.
"Jangan membuat oppa khawatir padamu, maka dari itu tolonglah bangun besok agar aku bisa memberikan kabar baik untuk orang yang menyayangimu"
Cup
Suho mencium kening Lisa, lalu melangkah pergi dari ruangan itu, dia berbohong pada Do Wook jika ingin memeriksa Lisa.
°
Disinilah mereka di ruangan dimana sudah terdapat beberapa brankar untuk mereka tiduri, Suho benar-benar niat menyiapkan ruangan untuk mereka gunakan untuk beristirahat.
"Hyung besok kita harus mencari pelakunya"ini adalah kalimat pertama saat mereka sampai disini.
"Hmm, besok kita harus mendapatkan siapa yang membully Lili"
Tok tok tok
Suara ketukan pintu menghentikan perbincangan mereka, mereka bingung siapa yang mengetuk pintu.
"Namjoon tolong bukan pintunya"sang empu mengangguk lalu bangkit dari tempatnya dan berjalan kearah pintu.
Ceklek.
"Ini pesanannya tuan"saat Namjoon membuka pintu seorang kurir langsung menyodorkan kresek besar di tangannya
"Saya tidak memesan"ucap Namjoon.
"Atas nama Kim Do Wook"Namjoon segera mengambil kresek itu saat sang kurir menyebut nama Do Wook.
"Terimakasih"setelah mengatakan itu sang kurir segera pergi dan Namjoon pun bergegas masuk.
"Paman, apa paman yang memesan ini?"sang empu yang di panggil menoleh kepada Namjoon.
"Ohh sudah datang ternyata"ucap Do Wook.
"Bagikan pada yang lain Namjoon"Namjoon mengangguk mengerti, dia pun membuka kresek itu dan terkejut.
"Paman tau kalian semua lapar dan harus mengganti pakaian kalian, untuk baju sekolah sekretaris paman akan membawanya"jelas Do Wook menjawab kebingunan mereka.
"Taehyung~aah ganti bajumu terlebih dahulu"suruh Do Wook dan Taehyung hanya diam melangkah pergi ke toilet yang tersedia di dalam ruangan itu.
"Astaga anak itu benar-benar"Do Wook hanya mampu menggelengkan kepalanya melihat sikap dingin putranya itu.
"Kalian juga ganti baju setelah Taehyung, tapi bergiliran. Tapi jika ingin makan terlebih dahulu maka makan saja"ucap Do Wook.
To be continued
Tidak perlu banyak cincang cincong langsung saja author tutup🤣🤣
TERTANDA
DHY NA
14 FEBRUARI 2023
SEE YOU AGAIN🔰💜💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan Seorang Adik
WerewolfIni tentang pengorbanan seorang gadis yang berkedudukan sebagai seorang adik. Di dalam kasus lain seorang kakak yang harus mengorbankan segala sesuatu, entah itu kasih sayang, mainan, bahkan perasaan mereka. Namun ini adalah kebalikan dari semua itu...