109 : Kesepakatan dan menyerah

680 79 0
                                    

Update!

Sorry author baru up yah, soalnya dari kemarin-kemarin author di akun sebelah

Langsung aja tanpa banyak bicara

Happy reading

°°°

°°

°

♤♤ PSA ♤♤

Lisa menyesali perkataannya waktu itu untuk menuruti semua ucapan Suho, bukan tanpa sebab. Laki-laki itu banyak melarangnya ini itu dan menyuruhnya ini itu. Buktinya sekarang dia harus makan makanan hambar lagi yang sudah dia makan selama 3 hari ini.

"Oppa biasa pasien di beri bubur dengan rasa yang enak, tapi kenapa buburku hambar?"kesal Lisa.

"Hanya perasaanmu saja, bubur itu sama seperti bubur pasien yang lain sayang"ucap Suho, selama beberapa hari ini Suho harus sabar dengan kemanjaan Lisa dan protesan gadis itu.

"Oppa bohong, bubur ini rasanya hambar"ucap Lisa ngotot.

"Jika tidak percaya kamu bisa tanyakan pada suster Yun"ucap Suho pasrah.

"Perkataan dokter Suho benar Lisa, bubur itu sama dengan bubur pasien pada umumnya kok. Mungkin karna kamu sedang sakit, jadi lidahmu tidak merasakan apa-apa selain hambar"jelas Yun yang tidak tega melihat wajah memelas Suho karna Lisa tidak percaya padanya.

"Aku tidak ingin makan"ucap Lisa menggeser buburnya.

"Kamu harus makan sayang, jika tidak makan kamu tidak bisa minum obat"Yun mengakui kesabaran Suho begitu besar menghadapi Lisa.

"Bukannya kamu sudah berjanji akan menuruti semua perkataan oppa?"Lisa menghela nafas lalu kembali menarik buburmya.

°

Sudah seminggu ini Lisa menuruti semua perkataan Suho, dan ini adalah hari terakhir dia berada di rumah sakit sebelum besok masuk sekolah lagi.

"Kenapa kamu terlihat bahagia sayang?"tanya Soora.

"Ada deh"jawab Lisa. Soora mengangguk mengerti, dia tidak akan bertanya lagi pada putrinya itu dan kembali fokus pada pekerjaannya. Sedangkan Lisa kini terlihat kesal melihat Soora dan Do Wook hanya fokus pada laptop mereka.

"Seharusnya appa dan eomma tidak usah kemari, jika hanya ingin bekerja"mendengar ucapan ini Do Wook dan Soora segera menutup laptop mereka masing-masing.

"Baiklah appa minta maaf karna kami menghiraukan mu eoh"ucap Do Wook yang melihat Lisa tampak kesal.

"Hmm, appa sini"Lisa menepuk brankar yang di dudukinya.

"Ada apa?"tanya Do Wook menghampiri Lisa lalu duduk di samping gadis itu.

"Dadaku terasa sesak appa"bisik Lisa.

"Kenapa bisa?"tanya Do Wook mengubah posisi duduknya.

"Tidak tahu"ucap Lisa.

"Ada apa, kenapa anda terlihat pucat tuan kim?" tanya Soora yang baru saja masuk setelah menelpon.

"Dada Lisa terasa sesak nyonya Min"Soora yang mendengar itu segera mendekat kearah Lisa.

"Kenapa bisa?"tanya Soora sambil mengelus dada Lisa dengan lembut.

Pengorbanan Seorang AdikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang