116 : Melamar

464 67 0
                                    

Update

°°°

°°

°

♤♤ PSA ♤♤

Beberapa hari kemudian Lisa pun siuman membuat mereka semua bahagia, senyuman bahagia dan syukur tidak lepas dari mereka semua. Itu juga membuat Lisa sedih saat mengetahui kalau dia membuat semua orang sedih lagi karena keadaannya.

"Makan yang banyak supaya kamu cepat sembuh"ucap Serim.

"Terima kasih eomma"ucap Lisa, walau pun dia sudah sadar dari tiga hari yang lalu, tapi dia masih di bantu oleh alat pernafasan, yaitu berupa selang kecil yang terpasang di hidungnya.

"Eomma istirahatlah juga"ucap Lisa yang melihat Serim masih betah berdiri di sampingnya.

"Nanti saja setelah kamu makan"ucap Serim, Lisa hanya mengangguk dia masih sedikit canggung dengan Serim karena tidak biasanya dia begitu walau pun Serim ibu kandungnya tapi Lisa merasa canggu karena tidak pernah di perlakukan lebih oleh orangtuanya.

"Selamat pagi putri eomma..."Lisa menoleh dengan senyuman merekah di wajahnya.

"Pagi Soora eomma"ucap Lisa.

"Wahh putri eomma hari ini makan cepat ternyata"setelah meletakkan barang-barang yang dibawahnya Soora segera menghampiri Lisa.

"Eumm, eomma membawakannya untukku, katanya Dokter menyuruhku untuk makan lebih awal dari biasanya"jelas Lisa.

"Hmm, sini eomma suapi"tanpa mengatakan apapun Lisa pun memberikan makanannya pada Soora.

"Kondisi kamu masih belum baik, jadi kamu harus rajin makan dan jangan ngeyel kalau suster membawakan makanan untukmu eoh"Lisa mengangguk mengerti karena mulutnya penuh dengan bubur.

"Aduh kenapa putri eomma lucu sekali sih"Lisa tertawa mendengar ucapan Soora.

"Eomma sudah baik-baik saja?, aku dengar kalau beberapa hari yang lalu eomma sakit"ucap Lisa.

"Oya, eomma kelelahan karena pekerjaan eomma yang menumpuk"bohong Soora, dia tidak mungkin mengatakan kalau dirinya sakit karena terlalu banyak pikiran tentang Lisa.

"Eomma harus menjaga diri eomma dengan baik, jangan memaksakan diri kalau eomma merasa tubuh eomma sudah tidak bisa lagi bekerja"ucap Lisa.

"Baiklah eomma akan mendengarkan perkataan putri oemma ini, nah ayo buka mulut mu lagi, ini adalah suapan terakhir"ucap Soora.

"Apa Lisa ingin jalan-jalan ketaman?"tanya Soora sambil membereskan alat makan Lisa.

"Tidak, aku sudah pergi ketaman tadi dengan Serim eomma"ucap Lisa.

"Eohh baguslah, nyonya istirahatlah biar saya yang mengurus Lisa"ucap Soora menatap wanita paruh baya itu.

"Tidak apa-apa Nyonya Min, saya baik-baik saja lagi pula saya menjaga putri saya sendiri"ucap Serim menekan kalimat terakhirnya. Dia iri melihat kedekatan Lisa dengan Soora.

"Ahh maaf kalau perkataan saya tidak sopan, saya tidak bermaksud lain kok, saya hanya khawatir karena wajah nyonya terlihat pucat"jelas Soora yang tidak ingin Serim salah paham dengan ucapannya.

"Eomma istirahatlah, eomma sudah semalam disini menjagaku. Eomma juga harus istirahay jangan memaksakan diri, aku takut eomma aakot"ucap Lisa yang khawatir melihat wajah pucat Serim.

"Baiklah eomma akan istirahat"ucap Serim yang pasrah.

"Lisa juga harus istirahat"ucap Soora.

"Eomma aku sudah capek tidur terus"ucap Lisa.

Pengorbanan Seorang AdikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang