101 :

739 119 15
                                    

Update!

Sorry for typo

And

Jan lupa tinggalkan like😅

Happy reading

¤¤¤

¤¤

¤


¤¤ PSA ¤¤

1 bulan telah berlalu namun Lisa tidak kunjung sadar dari koma, perasaan cemas sudah mengundah di hati mereka namun, semua orang tetap berpikir yakin kalau Lisa akan sadar.

"Sudah satu bulan kau tertidur, apakah badanmu tidak sakit karna tidur terus?"Taehyung dengan teletan membenarkan selimut Lisa sebelum laki-laki itu duduk di kursi. Waktunya tidak banyak untuk menjenguk Lisa sangat minim.

"Bangunlah, semua orang sudah menunggumu, para guru juga mencarimu, dan kau akan ketinggalan pelajaran loh"walau berbicara seorang diri Taehyung tidak masalah, itulah kegiatan sehari-harinya selama sebulan penuh, mengajak Lisa berbicara walau tidak mendapatkan respon.

"Cepatlah sadar eoh, ujian kelulusan akan segera tiba. Siapa yang akan mengajari Jisoo dan Rosé belajar jika kau masih asik tidur"

Klek

Suara pintu yang di buka tidak mengalihkan tatapan Taehyung dari wajah pucat Lisa. Lelaki itu menatap semua benda yang terpasang di tubuh kekasihnya.

"Maaf yah hari ini aku tidak bisa menemanimu terlalu lama karena seseorang juga ingin bertemu denganmu"ucap Taehyung lalu bangkit dari tempatnya dan mencium kening Lisa sebelum keluar dari ruangan itu. Dia masih ingin bersama Lisa namun dia juga tidak bisa egois di luar masih ada Suga yang ingin melihat Lisa.

Setelah Taehyung keluar, kini giliran Suga yang masuk laki-laki itu langsung duduk di kursi tanpa mengatakan apapun dia hanya menatap wajah pucat itu. Bahkan suster yang ada di dalam itu kebingungan dengan Suga.

"Ck ini menyebalkan"itu adalah kalimat pertama yang di keluarkan setelah 10 menit berdiam diri.

"Tidakkah kau bosan berbaring terus?, walau aku suka berbaring dan tidur, tapi kau sudah mengalahkan rekor tidurku"perkataan Suga dan wajahnya berbeda, dia mengatakan hal yang konyol namun wajahnya sedih.

"Kau tidur terlalu lama sayang, bangunlah. Aku ingin bercerita banyak, sangat banyak"ucap Suga menunduk sambil mengelus tangan Lisa.

"Kau tau mereka semua merindukanmu. Aku juga, bahkan sangat. Kau tau Taehyung mencari kesibukan dengan membantu paman Do Wook bekerja di perusahaan, karna tidak ingin memikirkanmu terus, kerena jika tidak, maka dia akan gila, sama sepertiku"

"Maka dari itu cepatlah bangun, jika tidak aku tidak yakin bisa bertahan lagi. Rasanya kewarasanku akan benar-benar hilang karna terlalu lama menunggumu sadar"

"Wajah pucat mu tidak cocok untukmu, oppa ingin melihat wajah yang berseri dan merahmu karna malu"setelah mengatakan itu Suga pun terdiam dengan memandang wajah pucat Lisa, alat-alat yang terpasang pada tubuh yang semakin kurus tiap hari membuat hatinya sakit. Untuk pertama kalinya dia melihat Lisa dengan alat-alat yang menempel pada tubuhnya. Dan tanpa sadar air matanya menetes, tidak ada isakan hanya air mata yang menetes sambil tersenyum.

"Oppa pulabg dulu yah, maaf karna tidak bisa berlama-lama dengan mu. Eomma sedang sakit karna terus memikirkanmu, jadi oppa harus merawatnya dulu agar dia kembali sehat dan mengunjungi putrinya"ucap Suga lalu melangkah meninggalkan ruangan itu.

Pengorbanan Seorang AdikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang