65 : Peringatan YoonA

888 119 7
                                    

Annyeong

I'm back

Aku up lagi, jarang banget yah aku up malam, sejujurnya mau up tadi pagi tapi kuota aku tiba-tiba habis dan baru bisa beli sekarang dan bisanya up sekarang.

Maaf yah kalau kalian nunggu lama😅

Tanpa lama-lama ayo baca.

Jangan lupa Votmen

🍁🍁 PSA 🍁🍁

Memandangi gundukan tanah di depan mereka adalah hal yang di lakukan sedari tadi. Hingga salah satu dari mereka maju meletakkan bunga.

"Eomma aku datang, maaf karna aku baru datang. Aku sibuk karna aku sudah kelas akhir" suara lirih ini membuat mereka menunduk.

"Eomma, apakah eomma merindukan diriku sama halnya seperti aku merindukan eomma?" Taehyung mendongak keatas untuk menghalau agar air matanya tidak jatuh.

"Eomma mu,pasti bahagia melihat anaknya kuat" perkataan ini membuat Taehyung menoleh menatap sang empu.

"Yoona~yaa lihatlah anak kita, dia sudah tumbuh besar dan tampan sama seperti diriku"

"Dan karna seperti diriku sifat dan sikapnya pun menurun dari diriku, tidak ada satu hal pun yang sama denganmu"Do Wook terkekeh sendiri.

"Aku hanya bercanda, dia itu juga anakmu berarti sifat kamu pun menurun kepadanya. Aku terkadang heran, mengapa Lisa banyak mewarisi sifatmu dari pada Taehyung?, padahal kan dia anak kandung mu"Taehyung tersenyum mendengar ucapan sang ayah.

"Kau tenang saja disana, jangan khawatirkan Taehyung. Aku mengurusnya dengan baik sesuai dengan permintaan mu, mendidiknya dengan baik pula, tidak ada kekerasan dalam mendidiknya. Tapi maaf satu permintaanmu yang tidak dapat aku lakukan, yaitu bersikap baik pada orang lain yang tidak aku kenal"ucap Do Wook.

"Maaf aku tidak bisa terlalu banyak berbicara, banyak orang yang ingin bertemu dengan mu dan kurasa putrimu sudah tidak sabar untuk berbicara denganmu"setelah mengatakan ini, Do Wook melangkah kebelakang dan yang lain maju meletakkan bunga dan berbincang sedikit, hingga tibalah saatnya untuk Lisa maju. Gadis itu hanya menatap gundukan tanah tanpa mengatakan apapun dan meletakkan bunga dia hanya diam.

"Annyeong Yoona eomma, aku datang"suara ceria ini membuat mereka tersenyum.

"Ini bunga lily kesukaan"Lisa meletakkan bunga di depan sebuah foto wanita cantik yang sudah di punuhi bunga.

"Bunga yang sama seperti diriku, Lili. Bukankah eomma menyukai nama itu?, hoh bukan hanya eomma yang lain pun suka nama itu, saking sukanya nama asliku terkadang jarang mereka sebut, eomma jangan khawatir aku tidak sedih karna nama asliku hampir di lupakan oleh mereka semua"

"Eomma banyak ingin aku sampaikan, jadi eomma jangan bosan eoh"lanjutnya. Dan detik selanjutnya gadis itu benar-benar berbicara banyak, menyampaikan semua keluh kesahnya dan semua hal yang terjadi.

"Dan eomma tau bunga pemberian eomma sudah tumbuh besar dan subur, aku selalu datang saat aku merindukan eomma, karna eomma pernah bilang padaku 'Lili, jika lili merindukan eomma maka pandanglah bunga ini atau bulan di malam hari maka eomma ada disana mendengarkan semua kesah keluh Lili' aku selalu melakukan itu dan aku percaya eomma selalu mendengarkan semuanya"

"Eomma bolehkan aku meminta sesuatu kepada eomma?"tanya Lisa.

"Datanglah kedalam mimpiku nanti malam untuk mengucapkan selamat ulang tahun padaku, jadilah orang pertama yang mengucapkan kalimat itu sama seperti tahun-tahun yang lalu, eomma selalu menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun untukku maka, tolong jadilah orang pertama juga untuk mengucapkan kalimat itu. Tapi, jika eomma tidak bisa jadi orang yang pertama, itu tidak masalah yang penting eomma mengucapkan kalimat itu padaku"semuanya terkejut mendengar ucapan Lisa, mereka melupakan hari ulang tahun gadis itu.

Pengorbanan Seorang AdikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang