Hi Hi Hi
Hollaaa
I'm back.
Maaf yah baru up sekarang, sejujurnya mau up kemarin tapi kuota aku tiba-tiba habis, terus penjual kuota dari kost aku jauh banget jadi aku malas jalan belinya.
Tapi gak papa, berhubung hari ini aku pulang kuliah cepat jadi aku up sekalian beli kuota.
Silahkan dinikamati
Jangan lupa votmen
And
Follow agar gak ketinggalan info-info apapun dari author, tapi gak maksa juga kok, yang mau aja.
Happy reading
🍁🍁🍁
🍁🍁
🍁
🐾🐾 PSA 🐾🐾
Mata gadis itu bergerak, berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya. Saat matanya terbuka lebar, dia mengerjit bingung menatap sekelilingnya, rasanya tadi saat dia tertidur ruangannya tidak seperti ini, lalu kenapa saat dia bangun dia sudah berada di ruangan yang berbeda?. Lamunannya terbuyarkan saat suara seseorang yang begitu di kenalinya terdengar di telinganya, dia menoleh kesamping dan mendapati seorang pria bersandar di pintu sambil bersekap dada menatapnya intimidasi, dan sekarang dia paham mengapa dia bisa berada di ruangan ini.
"Tidurnya nyenyak?"ucap lelaki itu sambil berjalan menuju brankarnya.
"Dokter Kim"
"Dokter kim?"
"Oppa"
"Oppa?"
"Suho oppa"
"Maaf nona kali ini kau tidak akan lulu padamu"ucap lelaki yang di panggil dokter itu.
"Aku mencarimu selama 2 hari seperti orang gila bahkan karna diri mu, aku memarahi suster Yun"gadis itu meringis mendengar ucapan itu.
"Tidakkah kau berpikir Lisa, jika kau membuat semua orang khawatir karena kau pergi tanpa meminta izin?"sang dokter benar-benar tidak memberi Lisa peluang untuk bicara.
"Mianhe, aku terpaksa melakukannya"sesalnya.
"Dan berakhir lagi di sini?"
"Oppa jangan berbicara dingin padaku, aku tidak suka"
"Oppa tidak peduli, itu resiko mu sendiri"
Lisa berusaha duduk, setelah berhasil dia menatap lelaki di depannya lalu memegang kedua tangannya.
"Mainhe, aku benar-benar terburu-buru dan lupa memberitahu oppa"
"Kau tidak lupa Lisa, kau memang sengaja melakukannya"kesalnya dan Lisa hanya menyengir.
"Aku tidak butuh senyumanmu"Lisa menghilangkan senyuamannya dan menatap lelaki itu dengan tampang sedih yang di buat-buat.
"Mainhe, lain kali aku tidak akan melakukannya lagi"ahh baiklah lelaki itu luluh.
"Mianhe, oppa tidak bermaksud memarahimu, oppa hanya khawatir kau tiba-tiba hilang dan menemukanmu kembali dalam kondisi yang tidak baik"
"Umm, kemarin aku lupa makan dan seseorang tidak sengaja meninju perutku"bohongnya. Membuat lelaki itu terbelalak kaget, dengan cepat dia mengangkat baju Lisa memeriksa apakah jahitan gadis itu terlepas atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan Seorang Adik
WerewolfIni tentang pengorbanan seorang gadis yang berkedudukan sebagai seorang adik. Di dalam kasus lain seorang kakak yang harus mengorbankan segala sesuatu, entah itu kasih sayang, mainan, bahkan perasaan mereka. Namun ini adalah kebalikan dari semua itu...