47 : All

778 112 15
                                    

Update!

Annyeong aku up nih.

Ada yang rindu sama author?.

Ehh maksudnya ceritanya author?

Hehhe.

Ini pertama kalinya aku up malam, biasanya kan aku up pagi.

Nah karna sekarang aku sibuk kuliah. Jadi, aku up malam larna kalau pagi aku biasa sibuk dan biasanya masuk pagi jadi, gak ada waktu buat up pagi.

Tanpa banyak basa basi dan bicara

Monggo di baca.

Jangan lupa

Vontmen

And

Follow me, supaya gak ketinggalan info apapun dari author.

Baik itu aku hiatus atau info-info lainnya.

Happy reading guys.

¤¤ ▪︎ ¤¤

¤ ▪︎ ¤

¤

¤¤ PSA ¤¤

Terlihat tiga gadis tengah berdiri sambil menggosok kedua tangannya karna kedinginan, juga sesekali mengelus badan mereka agar terasa hangat.

"Aishh kenapa mereka lama sekali sih, aku sudah kedinginan"gerutu gadis bersurai blonde itu.

"Hujannya juga begitu deras hari ini"timpal gadis bersurai hitam.

"Hmm, hujan sudah 30 menit tapi, tidak ada tanda-tanda akan berhenti"ucap gadis bersurai blonde itu. Keduanya sibuk menggerutu. Sedangkan gadis yang satunya lagi hanya diam sambil memandang hujan dengan tangannya tak henti menggosok. Hingga sebuah jaket tebal mendarat di punggungnya. Gadis itu menoleh ke samping mendapati seorang lelaki dengan muka datarnya.

"Kenapa menunggu di sini, hmm?"tanya lelaki itu yang hanya di jawab gelengan oleh gadis berponi itu.

"Apa yang kalian bicarakan dengan Lee Ssaem hingga begitu lama?"tanya gadis bersurai blonde itu.

"Pertandingan basket yang akan di adakan 2 minggu lagi"jawab lelaki bersurai hitam itu sambil menyampirkan jaket tebal pada gadis bersurai blobde itu.

"Kau pasti kedinginan yah?"tanyanya yang di balas anggukan oleh gadis bersurai blonde itu.

"Kita pulang?"pertanyaan ini membuat atensi semua orang menatap lelaki dengan bibir tebal itu.

"Kita tunggu sampai hujannya reda Jin hyung, Rosé akan sakit jika, dia kehujanan dan juga hari ini aku membawa motor bukan mobil"jawab lelaki bersurai hitam itu.

"Baiklah kita tunggu hingga hujannya reda"ucap Jin.

Kini mereka semua berdiri dengan memandang hujan juga sekali kali menggosok kedua tangan mereka. Hingga suara seorang gadis mengalihkan atensi semuanya.

"Hani~yaa jangan bermain hujan nanti kau sakit bodoh"teriakan ini begitu terdengar di telinga mereka. Lalu tatapan mereka jatuh pada gadis yang sedang berdiri di bawah hujan sambil merentangkan kedua tangannya, tidak menyadari bahwa dirinya sedang di perhatikan.

Pengorbanan Seorang AdikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang