Update!
Hello everyone
Ada yang kangen sama nih cerita?
Karna author lihat ada yang komen untuk up, jadi author up di kesibukan ini.
So, jangan lupa votmen.
And
Sorry for typo
Happy reading
°°°
°°
°
¤¤ PSA ¤¤
Pagi telah datang, hari yang di tunggu-tunggu Taehyung telah datang, sekarang ini mereka semua berbaris di depan rumah sakit setelah bersiap.
"Ck kita menunggu apa lagi?"tanya Suga. Dia sudah malas berdiri di samping mobilnya.
"Ck kita menunggu ibu mu sendiri bodoh"kesal Jin saat lelaki berkulit pucat itu berdecik. Sedangkan sang empu hanya tersenyum bodoh.
"Ayo kita pergi"seorang wanita paruh baya menghampiri mereka dengan pakaian kasualnya.
"Kenapa imo lama sekali, lihat putramu sudah berdecik kesal karna terlalu lama menunggu" sahut Jin.
"Mwo, apa benar?"tanya wanita paruh baya itu.
"Itu benar imo"sahit Rosé.
"Aakk eomma sakit, tolong lepaskan"Suga meringis sakit saat sang ibu menjewer telinganya. Sedangkan teman-temannya tertawa melihat Suga kesakitan, hanya ada 2 wanita yang bisa membuat lelaki itu takut, pertama ibunya sendiri dan terakhir ada Lisa, diluar dari itu lelaki berkulit pucat itu tidak takut pada siapa pun.
"Eomma lepaskan ku mohon"Soora akhirnya melepaskan jewerannya.
"Ayo berangkat"ucap Soora masuk ke dalam mobil di ikuti Suga yang mengelus telinganya yang memerah akibat jeweran ibunya.
°
Para siswi berkumpul di parkiran sekolah saat 3 mobil dan 2 motor terparkir indah di parkiran sekolah, para siswi menunggu sang pengendara turun dari tunggangan masing-masing karna ini adalah hal langkah, dimana para lelaki itu tidak biasa bersama berangkat sekolah.
Teriakan sudah terdengar saat orang yang di tunggu-tunggu turun dari mobil mereka.
"Wahh Suga makin tampan saja, hari ini dia terlihat berbeda"ucap salah satu siswi.
Para siswi tidak hentinya berteriak saat melihat satu persatu ketujuh lelaki itu. Namun teriakan itu terhenti saat salah satu siswi menghampiri lelaki berkulit pucat itu, mereka ingin melihat apa yang akan terjadi.
"Suga ini bunga untukmu"sang empu yang dihadang dengan bunga berhenti dengan memasang wajah datar.
"Ambillah, bunga ini khusus ku rangkai untuk hari valintane ini"Suga masih tidak bergeming di tempatnya.
"Hyung ambillah, dia capek menjulurkan tangannya terus"ucapan ini membuat lelaki berkulit pucat itu menatapnya.
"Apa untungnya bagiku?"lelaki bergigi kelinci itu meringis, dia salah ucap, batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan Seorang Adik
WerewolfIni tentang pengorbanan seorang gadis yang berkedudukan sebagai seorang adik. Di dalam kasus lain seorang kakak yang harus mengorbankan segala sesuatu, entah itu kasih sayang, mainan, bahkan perasaan mereka. Namun ini adalah kebalikan dari semua itu...