Update!
Annyeong i'm back
Ada yang rindu ama nih cerita?
Gak kerasa yah kalau aku gak up selama 12 hari😅
Maklum yah aku lagi sibuk-sibuknya sama urusan kuliah aku. Jadinya gak up selama itu.
Sebagai ganti aku panjangin part kali ini yang hampir mencapai 4k word.
Karna biasanya aku upnya 1k aja kali ini di tambahan lebih dari 2k word.
So..
Happy reading
.
.
.
🖇🖇 PSA 🖇🖇
Lisa duduk dengan menunduk takut menatap laki-laki yang menggunakan jas putih di hadapannya yang memandangnya dengan tajam.
"Sudah berapa kali oppa peringatkan Lili, jangan terlalu sering melakukan hal-hal yang membuatmu lelah"kesal lelaki itu.
"Mianhe"cicit Lisa tanpa mengangkat kepalanya.
"Dokter Suho ku mohon jangan marah"Suho menatap laki-laki itu dengan tajam.
"Kau tidak tau bagaimana keadaannya Jimin~ssi"ahh sabar Jimin sabar.
"Iya aku tau, aku tidak tau keadaan Lisa tapi bisakah anda jangan menatapnya begitu?, dia takut"ucap Jimin yang terlihat mulai kesal pada laki-laki berjas putih itu.
Suho menatap gadis berponi itu yang menunduk sambil memainkan jari-jarinya, lalu menghela nafas kasar.
"Oppa tanya kau harus jawab jujur"Lisa mengangguk mengerti.
"Kau pasti selalu telat meminum obatmu"Lisa terdiam, dia tidak tau mau jawab apa yang harus di berikan kepada lelaki di depannya itu, ingin bohong namun dia sudah bilang akan menjawab jujur pertanyaan lelaki itu.
"Jawab oppa, lalisa"ucap Suho.
"Ne"Suho kembali menghela nafasnya kasar.
"Dengar ini terakhir kalinya oppa mendengarmu telat meminum obat, jika pertemuan selanjutnya aku mendengarnya lagi maaf oppa tidak bisa memberi keringanan"ucap Suho, Lisa tau betul apa maksud lelaki berjas putih itu.
"Baiklah oppa, Lisa janji tidak akan telat minum obat lagi"ucap Lisa memandang lelaki itu.
"Oppa keras padamu itu juga karna kebaikanmu sayang"ucap Suho mengelus surai panjang Lisa.
"Aku tau"ucap Lisa.
"Baiklah, kau bisa pulang. Tapi ingat saat sampai di rumah langsung istirahat jangan melakukan hal-hal aneh"ucap Suho yang di balas anggukan oleh Lisa.
"Jimin~ssi tolong awasi dia juga di sekolah pastikan dia meminum obatnya tepat waktu dan makan tepat waktu"pinta Suho pada lelaki bersurai blonde itu yang hanya diam mendengarkan sedari tadi.
"Tanpa anda minta pun saya akan melakukannya dokter"Suho tersenyum, ahh adiknya itu di kelilingi oleh orang-orang yang menyayanginya.
"Baiklah, kalau begitu saya pamit dulu"lanjut Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan Seorang Adik
WerewolfIni tentang pengorbanan seorang gadis yang berkedudukan sebagai seorang adik. Di dalam kasus lain seorang kakak yang harus mengorbankan segala sesuatu, entah itu kasih sayang, mainan, bahkan perasaan mereka. Namun ini adalah kebalikan dari semua itu...