Rasa 7

970 40 0
                                    

Hari hariku belralu seperti biasa. Selasa pun tiba. Waktunya bermalas malasan lagi. Padahal baru kerja sehari ehh... Udah libur lagi.

Selasa pagi ternyata aku sudah bangun jam 8. Rasanya sudah tak nyaman lagi berada di kasur. Ingin rasanya minum kopi. Seperti biasa aku cuci muka gosok gigi gak mandi lalu merebus air untuk menyeduh kopi.

Sudah lama aku tidak ngopi di teras belakang memandang ayam ku yang berbaur dengan ayam tetangga. Maklum ayamku cuma satu. Jantan lagi.

Sesekali ada beberapa tetangga yang menyapaku ketika mereka lewat. Tak lupa ku nyalakan hp ku. Ternyata sambungan data ponsel ku matikan sehingga tak ada satu pemberitahuan pun yang masuk.

Seperti biasa. Yang pertama kali chat adalah mas Agus.

▶️Slamat liburan ya..
▶️Jgn lupa sarapan....

Aku jadi teringat kata dia waktu di pantai.

''kalau punya pacar kan ada yang nyemangatin kerja, ngingetin sarapan''

Kata dia waktu itu. Sekarang dia melakukan itu. Mengingatkanku sarapan. Bagiku rasanya sangatlah menyenangkan. Berarti dia menganggap aku lebih dari teman.

◀️Makasih mas. Smpean jgn lupa juga yaa....

Pesan terkirim beberapa saat kemudian centang biru. Mengetik.. dan....

▶️Iya.

Mengetik...

▶️Aku udah sarapan tadi

Mengetik...

▶️Pasti baru bangun..

Seperti biasanya. Balasan selalu berulang-ulang tapi itulah ciri khas dia. Kadang aku senang dengan hal itu. Kalau chatnya cuma satu, rasanya kurang.

◀️Iya ni. Baru bangun hihii. Mas LG kerja ya?

▶️Iya
▶️Enak ya sering liburr...

◀️Ngga juga. Kadang bingung mau ngapain.

▶️Tidur.
▶️😀😀😀

◀️Baru jga banguun. Mas ini lah. Kasih ide Napa?

▶️Nanam pisang Gus.....

◀️tapi pisangmu yang ditanam.
Aaaaaaaaaa.......

▶️Kmu ini ya.
▶️Masih pagi mancing2 aja. Awas kalau ketemu lagi.

Ya. Kurang lebih obrolan chat kami isinya seperti itu. Saling mengingatkan dan bercandaan. Apalagi kerjaan kami masing masing termasuk kerja santai. Jadi kapan saja bisa pegang hp.

Aku segera beranjak dari duduk santai ku. Tiba tiba teringat banyak bahan makanan yang habis terutama beras dan gula. Aku harus pergi ke warung dulu sebelum kesiangan. Maklum lah hidup sendiri. Apa apa ya sendiri. Tapi dengan kesendirian lah aku bisa merasa tenang dan bebas. Termasuk bebas berkhayal dengan si dia. Ufhhhh.......

Kini tanpa ragu lagi aku berani chat dia untuk ketemuan. Lama lama obrolanku di WhatsApp mulai terasa nyaman. Bahkan aku sudah berteman di Facebook. Tapi lebih sering berkomunikasi via WhatsApp.

Aku membuat janji bertemu di hari Sabtu malam lagi. Kali ini dia khusus akan datang ke rumahku. Dari situlah aku jadi tergerak untuk mencuci bajunya yang tertinggal kemarin. 😀😀😀

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang