Rasa 89

306 24 7
                                    

..
..
..

Hehe...

Part 88 yang katanya spesial malah punya  ending yang nggak jelas. 🤭

..
..

Oke.. jadi mau ku lanjutkan setelah aku berhasil memberi suatu kepuasan sama pak bos.

Setelah aku terbaring lemas di sofa, dia masih duduk dan belum melepaskan diri dari tancapan batangku yang sekarang sudah lemas itu.

Dia masih menata nafas capek setelah naik turun dengan cepat tadi.  Aku masih menunggunya sampai dia sendiri yang beranjak dan melepas tancapan burung itu.

Setelah merasa tidak ngos ngosan lagi, dia baru melepaskan dirinya dan segera menuju ke kamar mandi membersihkan segala sesuatu yang basah itu. Dia juga berada di wc agak lama sampai aku selesai membersihkan burungku pakai anti septik yang biasa digunakan dirumah.

Sebenarnya di kamar mandi hotel sudah disediakan juga, tapi aku tidak mau sembarangan pakai.

Setelah urusan di kamar mandi usai dan mandi, aku segera menggunakan baju dan menunggu dia yang masih mandi.

Aku juga memastikan tidak ada yang menetes ke sofa saat kami lagi ganas ganasnya. 

..
..
..

Hari Minggu itu terasa membosankan bagiku. Apalagi mas Agus merasa badannya agak kurang fit setelah melakukan aksi tadi.

Dia merasa agak sakit di tulang punggung dan sedikit pusing. Entah kenapa dia jadi seperti itu. Badannya juga agak hangat.

Dia langsung berdiam diri tiduran di kasur sambil menutup badannya menggunakan selimut dan sedikit menggigil.

Beberapa kali aku meraba badannya yang hangat itu sambil berfikir apa yang harus aku lakukan. 

Ditawari makan nggak mau, kopi nggak mau, roti juga nggak mau. Katanya belum lapar.

Aku tidak mau memijit badannya karena suhunya juga hangat.  Akhirnya aku mencoba keluar sendiri untuk mencari minuman yang mengandung jahe dan panas.

Aku mencari cari di toko makanan paling ujung tapi tidak menemukan minuman yang berjahe. Bahkan aku sampai bertanya tapi ternyata memang tidak menyediakan.

Akhirnya aku memberanikan diri keluar hotel dan menuju ke warung kecil yang mungkin saja ada wedang jahe. Tapi warung yang kuharapkan ada ternyata lagi tutup.  Akhirnya aku menuju ke warung satunya di seberang jalan.

Tak semudah itu, ternyata di warung itu juga tidak ada.

Aku sesibuk ini karena mas Agus pernah bilang kalau lagi sakit atau masuk angin, dia wajib minum jahe. Kalau tidak, sakitnya akan serius dan sampai masuk ke rumah sakit.  Makanya aku ketakutan.

Ini sih pasti dia lagi masuk angin karena terlalu lama telanjang di ruangan dingin dan langsung mandi keramas.

Aku mendatangi beberapa warung hingga akhirnya aku kepikiran di warung kopi.

Sebenarnya letaknya tak jauh dari hotel dan sempat kulewati tadi.

Akhirnya aku kembali berjalan sejauh 100 meter ke arah hotel dan mencoba bertanya ke warung kopi.  Aku juga buru buru karena meninggalkan mas Agus tanpa bilang apa apa.  Bahkan aku dipesan jangan pernah keluar tanpa pamit.

Tapi ya sudahlah. Aku tau nanti dia akan marah tapi daripada sakitnya semakin menjadi.

Untungnya tebakanku benar.  Di warkop itu menyediakan jahe. Aku langsung memesan wedang jahe tanpa kopi yang masih panas.

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang