Rasa 12 - S2

237 15 4
                                    

Aku dan paman yang baru saja makan dan hari tang semakin panas membuat sama sama tak tahu lagi harus berbuat apa selain berkeliling di bawah atap jalan taman supaya tidak kepanasan.

Sesekali paman melihat hp dan menyaku kembali. Aku juga tak tahu apa yang ia sedang pantau.

Hingga tibalah kami di ujung jalan dan banyak orang sedang membangun lanjutan jalan di taman itu. Karena sudah tidak ada atap lagi yang melindungi dari matahari, kami terhenti sampai disitu.

Di samping kami terdapat gubuk kecil dengan bangku panjang sehingga memutuskan istirahat di gubuk tersebut.

👨Capek?

Tanya paman setelah kami duduk.

👲🏻Nggak.

Jawabku santai.

Sebenarnya kalau capek sih belum. Tapi cuaca panas membuat aku sedikit kurang senang karena biasanya akan berkeringat dan mengurangi kepercayaan diri.
😁

👨Kalau jalannya udah jadi semua, kayaknya bisa muter sampai balik ke parkiran sana..

Ucapnya sambil memperhatikan orang orang sedang sibuk bekerja.  Beberapa diantaranya juga menyadari keberadaan kami. Entah apa yang mereka pikirkan kalau melihat pemandangan bapak dan anak sedang ada di taman jam segini.

Sedari tadi aku sibuk ke catatan hp sambil memeriksa apakah ada kesalahan yang ku catat waktu itu.

👨Bentar....

Ucap paman sambil menajamkan penglihatan ke arah orang orang yang sedang bekerja.  Ia juga sempat bangkit dari duduk.

👲🏻Apa sih?

👨Itu mandornya kok kayak mas Sarno..

Jawabnya sambil terus memperhatikan.  Aku sendiri kurang jelas mana orang yang ia lihat karena tanpa kaca mata aku susah melihat jauh.

👲🏻Kenal?

Tanyaku sambil ikutan berdiri.

👨Iya.
👨Pernah satu proyek belum lama ini.
👨Coba kita kesana.

Ajaknya sambil bergegas terlebih dahulu dan kena juga dengan sinar matahari setelah sedari tadi menghindarinya.

Bahkan kita berjalan melewati dekat orang kerja tanpa permisi.

Setelah berjalan beberapa puluh meter, aku baru tahu kalau ada satu orang di kejauhan sedang mengawasi pekerja. Namun kali itu lagi duduk membaca sebuah kertas.

Ini nih resiko kalau udah jalan jalan sama bapak bapak.....

Ketemu teman di sebrang pulau pun pasti akan disamperi...

Padahal harus jalan sekitaran 100 meter melewati pekerja, dan juga bebatuan yang akan digunakan membuat jalan itu.

Dan sampalilah kami di dekat orang itu. Tapi sepertinya yang dihampiri belum sadar.

Paman terus berjalan kayak orang penting saja sehingga beberapa pekerja memperhatikan kami dari kejauhan.

👨Mas..

Panggil paman setelah jaraknya tak jauh sehingga orang itu menoleh ke arah kami.

Orang itu langsung berdiri melihat dengan penuh rasa kaget melihat siapa yang datang.

Perawakannya kecil tapi tubuhnya tebal. Pakaiannya serba hitam sehingga mencerminkan kalau dia seseorang yang sangatlah berpengaruh dengan pembangunan di taman itu.

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang