Rasa 32 - S2

157 16 4
                                    

Hari Sabtu 31 desember adalah hari terakhir untuk tahun 2022.  Hari itu juga aku mendapatkan hari libur sampai Senin.  Dengan demikian, aku bisa merayakan tahun baru bersama orang terdekat.  Apalagi perayaan tahun baru kemarin cukup hambar dan tak ada acara apa apa.

Namun, di saat itulah aku mendapati kebingungan untuk memilih.  Antara bersama keluarga atau pergi bersama mas Agus merayakan bersama teman temannya.

Namun, setelah ku pikir pikir, kebersamaan ku dengan mas Agus bisa dilakukan banyak waktu walaupun tidak malam tahun baru.  Aku juga merasa belum memberikan suatu keceriaan bagi orangtuaku.

Lagipula, mas Agus juga merayakan bersama kawan kawannya yang sudah kenal dari dulu dan aku tak mungkin memiliki cukup keberanian untuk ikut dengannya walaupun ia sudah mengatakan bahwa temannya juga orang biasa saja.

Jadi, aku lebih memilih pulang kerumah orangtuaku yang memang tidak pernah ada perayaan sama sekali.  Mungkin ada acara nongkrong bareng atau sekedar kumpul dengan tetangga setelah itu pulang dan tidur.  Esoknya tak ada rasa tahun baru sama sekali.  Benar benar sama seperti hari biasa.

Paling mentok cuma bakar bakar ikan dengan tingkat kematangan tidak mencapai ekspektasi lalu banyak yang tak dimakan sehingga menyenangkan para kucing.

Seriusan,  banyak sekali kucing yang ikut berpartisipasi dalam acara itu.  Mereka akan duduk duduk menunggu dikasih bagian atau mengeong heboh mengikuti kemanapun pemegang ikan pergi.

Jujur saja, tahun lalu tak ada apa apa karena masih diliputi oleh wabah covid.  Kalau tahun ini masih saja tidak ada apa apa, masa iya jadi tradisi berdiam diri ketika malam penghabisan tahun.

...

Dari sinilah timbul pikiranku yang menginginkan kumpul keluarga besar dan melewati malam terakhir dengan meriah di satu tempat.

Sebelum itu, aku harus mencaritahu informasi dirumah dahulu supaya tak bertabrakan kalau kalau ada acara lain.

Sabtu pagi aku menelpon bapak, menanyakan apakah ada acara yang akan dibuat disana.  Namun ternyata sama seperti tahun lalu yang terasa klebus.  Artinya, aku memiliki kesempatan untuk mencapai keinginanku.

Memang keinginanku, tapi semoga saja bisa memberikan manfaat bagi orang orang yang terlibat pada malam itu.

...

Paman juga libur.  Aku mengajaknya datang kerumah bapak untuk bersama sama kumpul disana dengan cara sederhana.   Ia mengiyakan permintaanku dan mengatakan akan datang di sore hari.

Dengan begitu, aku langsung bergegas menuju ke pasar kota Pacitan yang paling besar dan mencari kebutuhan disana.

Aku ingin membeli daging kambing dan perbumbuan serta bahan untuk membuat sate.

Tapi kurasa kurang, masa iya cuma sate.  Aku juga sedang menginginkan soto kari khas buatan orang Pacitan.

Nanti, biarlah emakku yang membantu memasak makanan itu karena dia bisa memasak apa saja yang berurusan dengan daging.

Tapi aku belum menelpon dia apakah bisa atau tidak.  Semoga saja dia tidak terlalu sibuk sehingga bisa membuat semua ini dengan mendadak seperti ini.

...

Aku keluar pasar membawa plastik ukuran besar dan lumayan berat.  Tak kukira bahannya akan sebanyak ini. Padahal cuma dua jenis makanan saja.

...
...

Aku langsung menuju ke rumah bapak dan mempersiapkan hal itu dimulai dari yang paling mudah dahulu.

Untung saja ibuku tidak sibuk sehingga mempunyai banyak waktu untuk membuat hal hal yang kumau.  Jujur saja dia agak kaget dengan rencana yang aku buat mendadak seperti ini.

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang