Rasa 88

272 20 4
                                    

Aaaaaaaaaaaaaaaa.aa.a.a.a.a.a

Ya ampunnmn....
Komentar kalian di part sebelumnya bikin aku baper tauuu....

Aku jadi semangat bet buat terus bikin catatan cerita...

Apalagi kalau pas aku lagi malas, terus aku mengingat dan membaca komen kalian. Jadi semangat lagi lhooo.....

Terimakasih banyak ya atas saran2, dukungan, dan semuanya di komentar...

Kalau gitu, aku bikin spesial part buat kali ini deh..

Aku bakal... Hmmm...
Baca aja deh.

...
...
...

Sore harinya, aku terbangun dengan keadaan sangat gerah dan pengen segera mandi.

Mas Agus juga sudah selesai mandi dan bangun duluan.

Setelah itu, aku segera mandi karena sudah tidak tahan dengan badanku yang sangatlah risih.

Ditambah lagi, tadi aku makan sangat banyak sampai perutku terasa penuh akibat marah.  Tapi amarah itu sudah hilang sejak dibawa tidur tadi. Kami juga sudah saling bicara dan bercanda.  Seolah olah sudah melupakan kejadian tadi.

Selesai mandi, malam pun tiba.  Aku hanya duduk duduk saja di sofa ujung ruangan dengan mencatat tipis tipis kejadian yang kita alami tadi siang.  Sayang sekali jika kejadian itu dilewatkan karena menurut aku perlu diceritakan ...😁😁😁

Dia juga melihat ke layar hp sambil memegang kertas.  Kelihatannya sedang mengerjakan sesuatu. Jika saat saat seperti itu aku tidak berani mengganggunya karena sangat kemungkinan besar dia bisa marah lagi. Apalagi kalau sampai membuat dia lupa sesuatu yang ia ingat ingat.

Seru sih kalau bapak yang kubuat marah. Tapi untuk orang yang satu ini aku lebih memilih diam.
🤭

Aku punya kesempatan banyak mencatat apa saja yang perlu ku catat terutama soal yang sudah kuceritakan diatas.

...
...
...
...

Singkat cerita, aku sudah ada disana lima hari. Hari itu adalah hari Jumat.

Kemari kami sudah menemui pak Saryono lagi dan fix semuanya sudah kelar.  Kini aku tinggal mengerjakan tugas yang dia berikan. Yaitu membuat sebuah logo baru untuk dipajang di kemasan pupuk nanti.

Aku mencoba menggambar beberapa logo yang mungkin cocok menggunakan  aplikasi di hp.  Setelah mas Agus memilih milih selama satu harian, akhirnya dia memutuskan satu gambar yang cocok menurutnya.  Dia langsung mengirimkan gambar ke WhatsApp pak Saryono untuk meminta pendapat.

Setelah itu dibalas oleh pak Saryono, logonya cukup bagus.
Katanya bisa mewakili nama perusahaan dan nama pabrik pupuk sekaligus dalam satu arti.  Aku juga tak lupa membuat sebuah huruf inisial yang tersembunyi menggunakan warna yang sama sehingga dalam satu garis bisa menemukan empat huruf sekaligus.

Dari situlah, mas Agus menetapkan logo yang ku buat itu menjadi lambang dan logo dua usaha itu.

Secara, walaupun hanya sebuah logo tapi aku membuatnya hampir satu hari.  Aku juga memikirkan bagaimana caranya membuat suatu makna tapi tersbunyi.

Akhirnya karena kedua pihak setuju, pak Saryono meminta nomor rekeningku dan mentransfer sejumlah uang yang mungkin bisa kugunakan untuk biaya hidup selama setengah tahun.
Pokonya jumlahnya 5 kali lipat dari gaji di pabrik.

Aku juga kebingungan sih.  Kok cuma logo saja sampai dibeli seharga itu.
Tapi ya sudahlah.
Mungkin ini yang dikatakan mas Agus waktu itu.

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang