Rasa 76

347 22 3
                                    

Hari ini tanggal 4 Juni. Lebih tepatnya hari Sabtu, dimana besok aku tidak masuk kerja lagi setelah beberapa hari bekerja.

Sebelumnya, setelah aku sembuh dari pusing, besoknya aku langsung masuk kerja dan syukur tidak ada apa apa walaupun kerjaan yang kukerjakan lumayan padat dan seharian terik matahari begitu panas.

Setelah hari berikutnya, aku benar benar mengistirahatkan badanku. Bahkan untuk menulis cerita ini pun aku usahakan sesedikit mungkin. Makanya beberapa hari ini aku menjadi agak lambat dalam memublikasi part lanjutan.  Mungkin saat itu, dalam waktu satu hari aku hanya menulis 150 kata saja.

Walaupun cerita ini terjadi pada tanggal 4, aku menulisnya tanggal 7 dan entah tanggal berapa aku memublikasi.
🤭

Hari Sabtu itu memang tak sesibuk hari biasanya.  Aku dan kedua temanku lebih banyak bersantai dan mengobrol. 

Oh iya,  di dalam toko itu memang utama menyediakan berbagai pupuk. Namun selain itu juga tersedia berbagai alat pertanian dan pakan hewan.
Satu bangunan di dekat menjadi dua bagian, di bagian kanan hanya tersedia pupuk saja dan dibagian kiri disediakan berbagai peralatan dan bahan bahan.

Sepulang dari kerja, aku nampak lengang saat berada di teras.  Jadi teringat bapakku yang saat puasa selalu ada ketika aku pulang.  Sekarang hanya seekor kucing yang selalu menyambut aku datang meminta dimanja atau merasa lapar.

Kucing itu akan sangat senang juga jika bapak ada disini karena dia sangat suka dengan kucing dan sering membelikan ikan asin atau makanan instan buat kucing.

Seolah olah kucing itu berperan menggantikan bapak jika dia tidak ada disini.

Tapi, di sisi lain aku juga punya mas Agus.  Aku tidak mau membuat dia kecewa karena aku sama sekali tidak pernah datang atau ada dirumah jikalau dia datang. Walaupun dia sendiri juga tahu jika orangtua lah yang harus di utamakan.

Akhirnya malam Minggu itu akupun pasrah di rumah.  Aku menanti siapa saja nanti yang datang. Entah bapak atau mas Agus.  Yang jelas, firasatku mengatakan malam ini akan ada yang datang.

Aku tahu,  bapak saat ini masih sibuk sejak menanam bibit sayur.  Apalagi hujan turun tidak menentu. Dia harus mengontrol perairan dan menengok aliran air supaya tidak kebanjiran ketika hujan.
Wajar saja, bibit itu belum cukup kuat untuk berdiri tanpa air atau kebanyakan air.

Aku juga sama dengan tipe anak anak yang lain.  Sangat jarang sekali telepon dengan orangtua.  Paling hanya chat beberapa kali dan hilang.

Setelah kutunggu sampai malam sambil beraktifitas seperti biasanya, akhirnya perasaanku dan firasatku pun benar.

Seperti biasanya, sebuah motor Jupiter biru masuk ke halaman rumah dan parkir di teras.

Hmmm....
Dari suaranya saja aku sudah sangat hafal.  Siapa sih yang tidak kenal dengan suara knalpot z1 yang padat dan menderung.

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang