Rasa 57 - Edisi Puasa

263 26 4
                                    



Mas Agus cuku lama di ruangan itu. Aku sampai bosan menunggunya di ruang tengah.
Akhirnya ku susul dia ke ruangan penuh alat itu.

Ia tersenyum ketika aku menyusulnya ke ruangan itu.

👮Baru ditinggal sebentar udah nyari....😁😁😁

👲Lagian, orang didatangi malah ditinggal tinggal..

👮Hmmm.... Ini lho, pipa nya ada yang geser. Takutnya meleset dari tempatnya terus putus. Kan nggak lucu kalau banjir.

Jawabnya sambil menggoyang goyangkan pipa berwarna hitam yang katanya menjadi aliran utama air ke rumah itu.

👲😮😮😮

👮Kenapa? Udah kangen yah?

👲🙄🙄🙄

👮Ya sudah, ayo masuk lagi. Nanti kamu digigit nyamuk disini.

👲😁😁😁

👮Aku mau cuci tangan dulu. Atau kamu mau makan?

👲Masih kenyang.

Aku kembali ke ruang tengah menunggunya kembali. Aku juga tak tahu lagi mau berbuat apa disitu. Karena sudah lebih dari lima menit dia belum muncul, aku berjalan melewati ruang tamu dan ke teras depan.
Disitu aku bisa melihat lihat kolam dan tumbuhan yang tidak pernah aku lihat sebelumnya.

Lampu lampu tetangga juga terlihat bagus dipandang jika malam hari.

Aku duduk di pembatas antara teras dan tempat menaruh tumbuhan.

Tak lama kemudian, mas Agus menyusul aku di teras. Ia tertawa lagi ketika mendapati aku di tempat yang berbeda.

👮Orang disuruh diam kok nggak mau. 😁😁😁
Ku kira udah ada di kamar. Ternyata nggak ada.

👲🙂🙂🙂

👮Ya udah sini masuk lagi.
Lama lama ku ikat kamu ya.

Aku mengikutinya masuk lagi.

Kami kembali duduk di ruang tengah dimana sebelumnya aku bisa duduk santai.

👮Bener kamu sudah kenyang?

Tanya dia padaku.

👲Udah...

👮Ya sudah kalau gitu kamu minum...

Ucapnya sambil mengambil satu cangkir berisi kopi dan diberikan padaku. Kemudian ia mengambil satu cangkir lagi untuknya.

Aroma kopi yang ia buat benar benar menciptakan suasana yang nyaman.
Manis yang pas....

Apalagi jika minumnya sambil memandang wajahnya yang juga manis.
Pasti gula pun akan terhalang manisnya.
😛😛😛

👲Ngapain senyum senyum?

Kata dia saat melihatku. Aku memang senyum senyum sendiri sewaktu melihatnya meminum kopi itu.

👲Nggak apa apa. Kamu manis soalnya. 😁😁😁

👮Pantesan, tadi ada semut di badanku.. Untung aja nggak dihabiskan.

👲😁😁😁

Aku meliriknya dan tersenyum lalu memalingkan muka ke cangkir yang masih ku pegang.

Aku jadi tidak dapat melihatnya lagi saat ia menatap ke arahku.
Aku tidak kuat untuk membalas tatapannya. Lebih memilih melihat ke arah lain.

Tiba tiba dia mencolek lenganku dan menahan senyumnya seperti mengigit bibir. 
Seketika aku jadi baper dan salting di depannya. Aku hanya menundukkan kepala.

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang