Rasa 17 - S2

208 18 5
                                    

Setelah membuka plastik, bapak melihat aku dengan eskpresi penasarannya.  Ia menyingkirkan semua plastik penutup dan melihat sekeliling box.

Ibuku juga ikut memperhatikannya dengan pandangan yang serius.

🙎🏻‍♀️Wihh...
🙎🏻‍♀️Dapat hp baru tuh...

Ujarnya setelah melihat box dengan seksama.

Aku masih menunggu reaksi dari bapak selepas membuka plastik. Ia masih membolak balik box yang tentunya dia tidak dapat menemukan tulisan apa apa kecuali logo Oppo di bagian atas.

👨🏻Ini buat aku?

Tanya dia lirih seakan tak mempercayai.

👲🏻Iya lah..
👲🏻Kalau nggak mau, kasih aja ke mamak. Pasti dia juga nggak bakal nolak.

Jawabku sambil ketawa.

🙎🏻‍♀️Iya tuh..

👨🏻Hmm...
👨🏻Ya sudah, kalau aku sih seneng seneng aja dibelikan yang baru.😁

👲🏻Ya sudah, bapak buka aja sekarang. Coba coba dulu.
👲🏻Oh iya, kata penjualnya kemarin, karena aku lagi nyari yang edisi ultah nggak ada, kalau nggak suka bisa ditukar dengan warna lain dalam waktu seminggu dengan catatan belum dinyalakan dan kelengkapan masih utuh.
👲🏻Kalau nggak suka, bisa ditukar nanti, tapi warnanya cuma tersedia dua aja sih.

👨🏻Nggak lah...
👨🏻Apapun warnanya, kalau anak yang beliin tetep aja suka.

👲🏻Buka aja dulu...

👨🏻Sayang mau dibuka.😔

👲🏻Lha terus, masa nggak dibuka?

👨🏻Nanti nanti aja lah, lagian hp yang lama juga masih normal.

👲🏻Ya sudah, tapi jangan sampai lewat satu bulan. Nanti klaim garansinya angus.
👲🏻Kalau hp nya rusak kan bisa repot.

👨🏻Iya...
👨🏻Makasih ya,

Bapak memeluk aku dari samping dan mencium pipiku dengan lembut.

Setelahnya, kami melanjutkan bercakap.  Aku dan orangtuaku masih saja memprogramkan apa yang sudah direncanakan itu dan beberapa detail soal apa yang sudah kubeli.

Aku paling malas kalau bicara soal harga. Apalagi barangnya buat hadiah orang lain.  Tapi yang namanya orangtua pasti tidak mau membebani anaknya sehingga selalu aja pengen tau.

...

Malam itu terlewat begitu sederhana namun penuh dengan kegembiraan bersama.

Lagi lagi, aku tidur dipeluk kedua orangtua dan berada di tengah tengah mereka.

Hal itu sangatlah jarang dialami oleh seorang anak yang menginjak usia dewasa dan masih saja tidur diantara orangtua dan dipeluk kanan kiri.

Makanya, aku seolah menjadi anak paling bahagia karena masih bisa mendapatkan hal itu.

Buat apa banyak harta kalau tidak akur sama orangtua,

Buat apa senang senang diluar kalau di dalam keluarga tak pernah bahagia.

Buat apa juga selalu dekat sama yang disayangi tapi susah kali mau dekat sama orangtua.

Membahagiakan orangtua itu banyak caranya.  Walaupun dengan cara yang simpel tapi kalau niatnya tulus, pasti orangtua akan senang.

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang