Bapak
Sore itu ketika aku pulang dari kerja, seperti biasa bapak menyambut ku. Aku sedikit pulang terlambat karena permintaannya untuk ganti ban dan oli motor. Sekitar setengah jam aku di bengkel. Tampak bapak sedang duduk di teras tanpa menggunakan baju dan hanya celana pendek saja. Dia juga memakai topi. Aku terpana melihat tubuhnya yang bagus. Memang biasa saja namun bersih terawat dan warnanya bagus. Apalagi ditambah sedikit kekar dan kecoklatan. Uhh.... Sebagai seorang homo, tentunya aku melayang entah kemana. Tapi aku langsung tersadar, hoeee... Itu bapak kandung ku hoeee....
👲Ngapain telanjangan dada pak? Gak punya baju ya?
👴Orang panas kok..
👲Emang dari mana?
👴Nggak kemana mana. Cuma cabut-cabut rumput di samping tadi.
👲Tapi udah makan kan?
👴Udah,
👲Ya..
Aku mandi duluan ya, kalau bapak masih gerah.Bapak mengangguk lalu aku masuk untuk segera bersih bersih badan. Benar kata bapak, ia membersihkan rumput yang ada disamping rumah.
Aku jadi merasa kasihan sama bapak. Tak seharusnya aku menahan dia disini. Apalagi disini pasti dia jenuh karena tak ada kerjaan juga. Biasanya bapak tak pernah nganggur di rumah. Ada saja kerjaan yang ia lakukan.
Malam pun tiba, kami makan malam di depan tv. Aku tahu bapak menyembunyikan kejenuhannya demi aku disini. Atas permintaanku juga supaya dia tak cepat pulang. Pandainya bapak menyembunyikan perasaan sampai tak dapat dilihat dari ekspresinya ketika lagi banyak pikiran.
👲Jadi bapak kapan mau pulang?
👴Diusir nih?
👲Nggak gitu Lo. Kata bapak kan kebun nya gak terurus. Terus kulihat bapak disini juga jenuh. Apalagi nggak ada kerjaan. Tapi kalau masih pengen disini ya aku tambah seneng.
👴Ngikut kamu aja lah gimana baiknya. Aku juga nggak mau jauh dari anak kesayangan.
👲Isss...bapak ini pinter bikin aku trenyuh ya. Kalau memang pengen pulang ya nggak apa apa. Asal bapak mau kalau aku minta nginep disini.
👴Sudah terlanjur dibelikan ban sama oli. Beberapa hari dulu lah disini. Aku juga mulai akrab sama tetangga sini. Orangnya welcome banget sama bapak.
👲Ga kangen sama ibu?
👴Kan sudah ada kamu.
👲Ya beda lah pak. Aku nggak bisa kayak ibu.
👴Kenapa nggak bisa. Tinggal pake daster sama lipstik udah jadi kan.
👲Bapak ini lama lama nggak beres. Takut aku.
👴Hhahha apa sih Gus.
Bapak pun menunda lagi untuk pulang walaupun ibu sudah SMS minta dia agar pulang. Jawabannya tetap sama.
''masih kangen sama anak''Entahlah apa yang sedang dirasakan oleh bapak. Lagipula percuma saja jika kutanyakan. Jawabannya juga sama. Jika aku paksa bertanya malah dia jadi marah. Serba salah juga.
Azki Maullana.
Temanku yang satu ini memang selalu bisa diandalkan apapun masalahnya.
Malam itu bapak ajak aku main ke jalan raya. Disaat itu juga kami bertemu si Azki. Aku jadi agak ketakutan jika Azki lupa dengan perjanjian kita. Siapa tahu bapak tiba tiba tanya soal itu. Memang script kebohongan ini sudah kutulis dan kukirim ke Azki beserta uang upah kemarin. Termasuk tentang mas Agus.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA NAMA
Short StoryKisah asmara pelangi yang melibatkan dua lelaki bernama sama. Agus dan Agus adalah seorang bos dengan karyawan.