Rasa 9

755 39 0
                                    

👮makasih ya, ternyata kamu pinter pijitan.

Pujinya sambil menepuk pundak ku. Aku tersenyum saja tanpa balasan kata. Akhirnya dia mengenakan baju yang kucuci kemarin.

👲Memang pijitanku enak ya?

Tanyaku sesaat setelah sama sama terdiam.

👮Lumayan, tapi masih acak acakan gitu.

👲Ya.. maklum aku gak pernah pijit.

👮Ya sudah, udah hampir sore, aku tak pulang ya. Kalau libur aku nanti kesini lagi kok.

👲Bener ya kesini lagi.

👮Iya. Nanti kan bisa telpon atau WA.

Dan rasa sedihku hadir lagi setelah dia pulang. Andai dia rumahnya jauh dan bekerja di sekitar sini. Pasti bisa pulang tiap hari kesini.

Ya sudah lah. Yang terpenting dia selalu menyempatkan diri untuk datang jika libur. Sayangnya ia libur hanya Minggu saja. Walaupun kerjanya tidak capek, pasti keluarganya juga butuh dia.

Sebenarnya dia kerja di pabrik pupuk pulangnya pukul 2 siang. Andai aku yang datang kerumahnya pasti bisa, tapi aku belum berani bilang. Rasanya sungkan kalau harus bilang aku mau datang. Kesannya jadi aku yang selalu mengejar dia. Walaupun rasa rindu semakin kuat, aku mengusahakan untuk menahan diri. Lagipula kita masih bisa VC dan lain lain dengan HP.

Malam ini aku lagi sendiri. Menikmati berbagai game yang ada di play store untuk aku coba satu per satu. Namun satu game yang aku suka dari dulu, yaitu Minecraft. Bahkan aku sudah punya game aslinya yang bisa didapat dengan berbayar. Aku bisa Berjam jam main game ini. Bahkan tiruan tiruan Minecraft yang kelihatannya hampir mirip juga banyak yang pernah ku downoad. Pokoknya main game kotak kotak yang satu ini bisa membuka sejuta imajinasiku.

Minecraft player kasih vote biar aku lebih semangat untuk mengingat kejadian kejadian selanjutnya.

Lagi asyik main game tiba tiba ada suara motor berhenti di halaman. Suara motornya sangat familiar sekali. Benar sekali, Jupiter Z1 warna biru. itu adalah motor bapakku. Aku tak tahu kenapa tumben malam gini datang.

Aku bergegas membuka pintu dan ternyata bapak sendirian saja. Tapi dari raut mukanya seperti orang lagi emosi. Menurunkan standar motor pun seperti buru buru. Ia buka jaketnya dan masuk kerumah.

Seperti yang ku bilang, siapa saja yang sudah sering datang ke rumahku pasti langsung duduk di depan tv termasuk bapak. Aku merasa takut kenapa raut bapak sepertinya marah. Apa dia tahu perbuatanku tadi malam?

👲Ada apa pak?

Tanyaku memberanikan diri. Sedari tadi dia juga diam saja.

👴Biasa..

Jawabnya singkat. Ia mengambil hp dari saku dan menyalakannya.

👴Sumpek dirumah.. seperti sudah tidak ada gunanya..

Lanjutnya. Aku kaget mendengar jawabannya.

👲Loh.. emang ada apa?

👴Ya pikir aja sendiri coba. Kamu pindah kesini gara gara apa?

👲Ya.. itu...
Tapi bapak kan biasa biasa aja.

👴Biasa aja, itu karena belum lama. Lama lama ya nggak biasa. Bayangkan saja sebagai orang tua tapi nggak pernah didengarkan kalau ngomong. Dikit dikit langsung berantem. Ibu kamu sekarang juga begitu, kalau dinasehati malah ngungkit ngungkit kesalahan dulu. Apa coba....

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang