Kami terbangun bersama sekitar jam 3 kurang. Namun, sepertinya dia terbangun lebih dulu daripada aku. Setelah sama sama bangun, kami masih mengulangi berpelukan dengan berhadap hadapan.
Kamar itu bener bener nyaman untuk tidur walaupun aku baru pertama kali masuk ke ruangan itu. Selain tempatnya yang bersih, warna warna yang dipilih untuk benda benda di kamar juga bisa membuat mata lebih tenang dan pikiranku tidak merasa terusik gara gara ada suatu warna yang kurang nyambung.
Ada dua buah lemari kembar yang warnanya dibuat sama dengan meja dan pintu serta kerangka jendela, sementara dinding, lantai dan sprei kasur dibuat senada dengan memilih warna coklat karamel.
Cocok buat orang yang memang suka kesenian atau keselarasan dalam menata atau memilih warna benda.
Kamar itu tidak terlalu besar, tapi masih memiliki space lega setelah diisi dua lemari, satu meja dan ranjang ukuran sedang. Tapi bagian ruang depan kamar justru lebih lega daripada kamar itu.
Seandainya mas Agus tidak punya rumah sendiri pun, udah sama saja tinggal sendirian kalau bisa punya ruangan sendiri seperti itu. Bahkan sudah ada kamar mandi kecil di samping ruangan itu.
Pokoknya tinggal kasih alat masak supaya memenuhi syarat jadi sebuah hunian baru. Jadi rumah di dalam rumah.
...
Aku dan dia tidak langsung bangun saat mata sudah tidak mengantuk. Dia justru menikmati karena aku memasukkan tangan ke dadanya dan mengusap usap.
Mungkin ada sekitar setengah jam kami tanpa suara dan hanya menggerakkan tangan saling memberi sensasi geli di suatu bagian tubuh. Dia membelai belai rambutku dan mengusap usap random ke badanku
👮🏻♂️Gimana?
👮🏻♂️Jadi nggak ke tempat ternak?
👮🏻♂️Ummmmhhh......Tanya dia disertai lenguhan panjang sambil menggeliat memanjangkan tubuh.
👲🏻Hnngghh..
👲🏻Ya jadi lah, katanya mau nunjukin hewan biar aku suka.Jawabku setelah angop.
👮🏻♂️Gitu dong..
Ucapnya sambil memukul kasur di depan mukaku dengan telapak tangan.
👮🏻♂️Kalau kamu ngasih kejelasan iya atau tidak, kan aku jadi seneng.
👲🏻Hmm....
👲🏻Gitu aja heboh..👮🏻♂️Ya nggak gitu, kamu kan kadang jawabnya suka terserah,
👲🏻🙄
👮🏻♂️Ya sudah, mandinya nanti aja kalau pulang dari sana.
👮🏻♂️Kayaknya bapak juga sudah ada disana sekarang.Kami pun bangun dan cuci muka.
Ternyata perjalanan ke tempat ternak tidak terlalu jauh, tapi kalau jalan kaki juga lumayan lama.
Setiba disana, kami disambut beberapa orang dan bapaknya mas Agus juga ada disana.
Suara kambing dan sapi hampir tidak ada hentinya di tempat itu. Sebelum aku melihat pun sudah bisa menebak kalau ternaknya lumayan banyak.
Supaya tidak berkesan kayak anak lagi dipelet, aku sengaja memisahkan diri dari mas Agus dan berkeliaran sendiri disana. Aku berjalan santai di antara kandang yang dibuat memanjang.
Aku bisa sampai ke sebuah pintu masuk pagar supaya bisa melihat hewan lebih jelas. Di samping kiri terdapat puluhan sapi dan disamping kanan ada juga kambing yang yang tak kalah banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA NAMA
Short StoryKisah asmara pelangi yang melibatkan dua lelaki bernama sama. Agus dan Agus adalah seorang bos dengan karyawan.