Rasa 22

486 33 2
                                    

Malam itu, aku merasa nyaman berada di samping bapak. Rasa kangenku sudah terobati. Ditambah, mood bapak juga sudah membaik. Aku sudah bisa bercanda lagi dengannya.

👴Bapak mau minta sesuatu boleh?

👲Minta apa?

👴Kamu bisa izin libur kerja kan?

👲Bisa, terus kenapa?

👴Bapak pengen kamu pulang dulu. Temani aku dirumah sana ya. Kangen disaat saat dulu pas masih kamu dirumah. Bisa kan?

👲Ya sudah, besok tak bilang sama bos ku.

👴Tapi kamu nggak kerepotan kan?

👲Apa sih pak? Ya nggak lah! Aku kan sudah bilang kalau mau nyenengin bapak.

👴Uhhh... Jadi tersanjung aku. Makasih ya anak kesayangan bapak yang bandel.

👲Hmm.. mesti..

Bapak terlihat begitu senang saat aku menyetujuinya. Aku juga merasa bahagia jika bisa membuatnya senang.

Pagi ini aku berangkat ke toko hanya untuk meminta izin pada pemiliknya. Karena dia tidak ada di toko, aku akhirnya menuju langsung ke rumahnya. Sebenarnya bisa lewat telepon. Tapi rasanya kurang enak saja.

Pemilik toko itu namanya pak Anas. Dia juga orang berada namun baiknya minta ampun.

👲Pak. Saya mau minta izin libur soalnya orangtua saya minta ditemani.

👷Oh gitu. Memang mau libur berapa hari mas?

👲3 hari.

👷Kok cuma 3 hari? Kalau buat orang tua jangan nanggung. Ya sudah tak kasih waktu satu Minggu lah.
Minimal 7 hari, maksimal 10 hari.

👲Wah.. terimakasih pak. Tapi kelamaan loh..

👷Nggak apa apa. Kan buat orangtua. Kalau masalah bayaran, tenang aja mas. Nggak saya potong.

👲Ya ampun.. makasih pak, udah ngasih lebih buat libur.

👷Iya iya. Santai mas. Salam buat orangtuanya ya.
Oh bentar... Ini buat beli bensin nanti.

Pak Anas memberiku uang ratusan ribu sebanyak 5 lembar.

👲Nggak usah Lo pak. Saya masih ada.

👷Udah, anggap aja sebagai tanda senang ku. Selama ini kamu selalu jujur, aku juga susah nyari orang kayak kamu.

Karena dipaksa, aku pun mengalah dan menerima uang itu. Tak hanya itu, istrinya yang tahu aku mau libur dan pulang kampung juga memberiku oleh oleh sekantong kresek besar sampai penuh.

Entahlah, kenapa aku bisa mendapat rezeki berupa pekerjaan dan orang sebaik mereka.

Setelah selesai, aku pulang lagi. Bapak nampak senang saat aku benar benar hanya minta izin.

👴Boleh kan?

👲Ya boleh lah. Bos ku kan orangnya baik banget. Ini malah dikasih oleh oleh, dan salam buat bapak.

👴Oh.. wallaikumsakam. Syukur kalau orangnya sebaik itu. Aku kan jadi tenang kalau kamu kerja sama orang baik.

👲Tadi awalnya cuma minta libur 3 hari, eh.. malah dikasih seminggu, maksimal 10 hari. Tambah dikasih uang bensin, gila kan?

👴Alhamdulilah. Kok bisa ada orang sebaik itu di kota gini. Apalagi sedang musim pandemi gini ya.

👲Yaudah. Memang bapak rencana pulang kapan? Aku nggak ngusir tapi nanya. Kan aku mau ikut.

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang