Rasa 60 - Maaf

428 30 22
                                    

Aku menjalani hari hari puasa dengan bapak untuk beberapa hari ini.

Sampai akhirnya, hari lebaran pun akan segera tiba. Aku tidak tahu apakah akan ada yang membaca jika aku upload sekarang. Namun, kurasa daripada tidak ada publikasi sama sekali, lebih baik nekat ku upload.

Hari ini Minggu, tanggal 1 Mei, dimana besok akan tiba hari lebaran.

Aku akan pulang lagi bersama bapak dan lebaran di kampung ku.

Sebelum itu, aku mau menceritakan kisahku untuk beberapa hari yang lalu setelah mas Agus marah, bapak datang, dan menjalani puasa.

Aku tidak bisa cerita banyak ataupun menggunakan percakapan seperti biasanya.
Kurasa, cukup menggunakan teks paragraf saja.

.

.

.

Setelah bapak datang, aku merasa hariku lebih menyenangkan saat menjalani puasa.
Ada yang membantu masak, membersihkan rumah, atau menemani tidur.

Tak hanya itu, seperti sebelum sebelumnya, bapak juga senang mengganggu jika aku sedang tidur dan sudah waktunya bangun.

Itu merupakan hal yang mengesalkan. Namun disisi lain aku juga senang karena bapak selalu mau mencandaiku seperti itu.

Setelah satu hari penuh bersama bapak, malam malam tiba tiba ada yang mengetuk pintu.

Aku sendiri yang membukanya.

Ternyata mas Agus datang diam diam.  Aku dan bapak tidak mendengar kapan dia sampai, tahu tahu sudah mengetuk pintu saja.

Setelah aku mempersilahkan masuk, ia menyalami bapak dan duduk bersama kami.

Malam itu, wajahnya tampak bersedih.  Aku memperhatikannya secara seksama.

Namun, setelah obrolan kami terasa santai, ia mengakui kesalahannya kemarin.
Ia sedang banyak pikiran di kerjaannya. Makanya gampang marah dan susah mengerti keadaan.
Ia meminta maaf padaku langsung di depan bapak.

Malam itu, suasana lama pun terbentuk kembali.

Aku tidak membicarakan hal itu panjang lebar. Yang penting, kami semua sudah membaik.

Aku juga memilih untuk diam ketika dia sedang marah seperti itu.

.

.

.

Setelah suasana membaik, kami bersantai seperti sediakala.
Candaan candaan khas mereka yang kurindukan pun sudah terobati.

Tidak ada kejadian yang menarik selama beberapa hari ini hingga menjelang lebaran.

Hanya saja,
Aku ingin menyampaikan bahwa, mungkin saja cerita ini akan berhenti atau stop publikasi dengan alasan yang tidak bisa kuceritakan.

Tapi semoga saja tidak.

Aku masih ingin membuat sebuah cerita disini.

.
.
Tidak ada masalah apa apa.
Kami baik baik saja.  Hanya saja, aku bingung mau menceritakan dari mana.

Yang jelas, aku berharap semoga saja ini bukan tulisanku yang terakhir setelah lebaran..

Untuk yang selalu komentar, ku ucapkan terimakasih banyak karena selalu mengikuti alur cerita kehidupan yang mungkin saja membuat kalian merasa aneh, tak percaya atau bertanya tanya dan tidak terjawab.

Hari ini aku bersiap siap pulang lagi. Aku juga menyempatkan diri menambah beberapa paragraf sebelum pulang.

Jadi, seandainya cerita ini masih berlanjut, aku akan mempublish secepatnya.
Namun jika tidak berlanjut, maafkan aku.

Untuk hari ini dan beberapa hari kedepan, aku tidak mempunyai stok cerita ataupun catatan.

Dan maaf...
Untuk part ini, aku hanya menulis cerita ini saja.
Aku juga sedikit ada kesibukan di hari hari seperti ini.  

Terimakasih dan sampai jumpa ya....

                 🙏🙏🙏🙏

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang