Rasa 56 - Edisi Puasa

294 26 5
                                    

Kenapa sih malah banyak yang suka jika seorang bapak punya perasaan pada anaknya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenapa sih malah banyak yang suka jika seorang bapak punya perasaan pada anaknya sendiri.
Yang baca memang seru, tapi.......
.
.
.

Sama sekali tidak kuduga hal ini akan terjadi malam itu. Sesekali aku masih menahan nafasku karena pelukan bapak belum dilepaskan sejak ia mendapat klimaksnya.

🙎Kenapa pak..?

Suara ibuku dari ruang tengah yang hanya terhalang satu dinding saja.
Ia masih bisa mendengarkan suara bapak walaupun sudah diusahakan tidak terdengar dari luar.

👨🏻Pijitan...

Jawab bapak beralasan. Ia masih dalam keadaan mendekap ku.
Sementara itu, di pahaku sudah terasa basah karena cairan yang bapak keluarkan tembus sampai ke celanaku.

🙎Agus belum tidur to?

Tanya ibu lagi.

👨🏻Belum.  Ini mau tidur...

🙎kalau ada nyamuk, obatnya di rak.

👨🏻Hmm......

Bapak dan ibu berbicara dari ruang ke ruang.

Aku masih tetap diam tak bergerak tak percaya dengan semua ini.
Siapa yang akan percaya jika bapak sendiri memiliki nafsu pada anaknya.

Akhirnya dengan rasa yang tidak menentu, aku meraih kepala bapak bagian samping dengan tujuan mempererat pelukan.

Ia sangat terlihat senang dengan perlakuanku itu. Mungkin dia sudah paham jika aku menyukai perbuatannya. Tangan kanannya mengacak acak rambutku dan pahanya yang menindih pahaku kini ia naikkan lagi.
Cairan berbau sedikit amis itu rata ke bagian celananya sampai agak mengering setelah beberapa menit.

Aku sudah leluasa membuka mata setelah bapak kembali bernafas dengan normal.

👨🏻Maaf ya nak.... Bapakmu sudah kelewatan bejat. Maaf....

Ucapnya sambil mengusap usap pipiku.

👲Udahlah pak, jangan gitu...
Biasa aja kali....

👨🏻Nggak jijik kamu?

👲Jijik apanya?

👨🏻Kan jadi basah semua celanamu

👲Ngapain jijik? Itukan saudara saudaraku. Apa perlu aku bersihkan pake lidah?

👨🏻Jangan gila.... Kalau itu malah aku yang jijik...

Aku dan bapak berbicara dengan berbisik sepelan mungkin supaya suara tv menghalangi pendengaran ibu yang masih asyik nonton Indosiar.

👲Ini nggak dicuci pak?

Tanyaku sambil sedikit mengusap bagian yang basah.

👨🏻Ya sudah biar aku dulu. Kita gantian nanti.
Tapi aku pinjam sarungmu untuk nutupi celanaku ini.
Kelihatan basah soalnya.

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang