Rasa 84

341 27 18
                                    

Ketika aku sudah sampai di rumah mas Agus, dia langsung mempersiapkan semua di mobilnya. Ia susun barang bawaan di belakang. Setelah dirasa cukup, kami beristirahat dahulu.

👲Terus, kalau disana, kita tidurnya dimana?

Tanyaku yang kedua kalinya. Sebenarnya tadi malam ia sudah mengatakan bahwa akan tidur di penginapan.

👮Mungkin nanti kita cari hotel yang paling dekat dengan kantor orang itu.
Oh iya.. nama pemilik usaha yang kita datangi itu, pak Saryono.
Dia sudah kenal lama dengan aku.
Orangnya juga sederhana dan apa adanya. Tapi dibalik itu, usahanya nyiprat kemana mana. Makanya kalau kerjasama ini dilewatkan sayang banget.

👲Oh.. tapi dia nggak mengharuskan ketemu dengan orang orang rapi kan?

👮Emang kenapa?

👲Ya nggak apa apa. Aku nggak pede an soalnya.

👮Santai aja kalau itu.
Dia juga nggak pernah kelihatan hidup royal. Sederhana dan selalu berpenampilan biasa saja, nggak neko neko.

👲Bener gitu?

👮Ya lihat aja besok. Kamu juga bakalan paham kalau udah ketemu sama orangnya.
Kalau dijelaskan pakai kata kata kayaknya bakal susah.

👲Hmm... Bikin penasaran aja.
Tapi kok aneh sih?

👮Apanya yang aneh?

👲Maksudku, orang orang yang kutemui dan penampilannya sederhana, ternyata punya segalanya lho.
Aku malah belum pernah ketemu sama bapak bapak berdasi, atau pakai pakaian mahal.

👮Siapa aja?

👲Ya ada dulu, beberapa orang. Aku cuma tiba tiba kenal. Tapi sekarang entah kemana, nggak pernah ketemu.

👮Ya... Namanya juga hidup Gus.
Kadang banyak orang yang bangga dengan apa yang ia punyai sampai sampai seolah semua orang harus tau.
Tapi, apa gunanya coba.
Semuanya cuma demi kepuasan sendiri kan.
Jadi, mungkin orang orang sukses yang berpenampilan sederhana punya pikiran yang sederhana juga.
Yang dilihat belum tentu menentukan sebuah nilai.   Contohnya kue,
Kue itu penampilannya kadang kotor, hitam, burik, nggak rata. Tapi enak...
Sementara bunga yang indah, wangi, cantik, tapi nggak enak dimakan.
😁

👲Kayak kamu...🤭

👮Aku?

👲Iya,  penampilannya di pabrik kayak karyawan. Eh nggak taunya dia yang punya pabrik. 😁

👮Hmm...

👲Emang kalau pikiranmu gimana? Kok bisa mempertahankan kesederhanaan?
Aku aja yang baru jadi karyawan gini malah nggak percaya diri kalau pakai pakaian yang jelek pas keluar rumah.

👮Gimana ya?  Mungkin kebiasaan aja.
Dulu aku ini anak orang nggak punya.  Kalau kamu mah udah terlahir jadi anak bos sayur. 😁

👲😳

👮Dulu, orangtuaku cuma tani kecil kecilan. Hasilnya nggak Sampek bisa dijual. Paling dimakan sendiri aja nggak cukup satu bulan.  Aku juga udah merantau sana sini, buruh sana sini.
Apalagi dulu aku juga anak Sawahan yang pakaiannya setiap hari kotor.  Baju udah berlumpur, berdebu, lembab, kadang masih dipakai tidur. Coba kalau kamu pakai baju itu, jangankan tidur, diam satu menit aja kayaknya nggak bisa.😃

👲😳

👮Terus sekarang Agus ya Agus. Nggak ada yang berubah.
Ngapain beli baju mahal kalau fungsinya sama.
Lagian baju harga puluhan ribu aja udah ada yang warnanya bagus kok.
Kecuali kalau kita ini artis. Harus menjaga penampilan, harus menarik perhatian, dan segala macem. Jadi wajar kalau pakaiannya bisa buat nebus motor Nmax.😃😃😃

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang