Aku langsung duduk di sampingnya supaya aku tahu apa yang membuatnya tampak emosi.
Dia memandang jalan raya dengan tatapan yang masih sama.
Walaupun aku ingin tahu namun aku tidak berani bertanya. Aku memandang wajahnya yang masih terlihat tegas.Apa yang membuat dia marah? Aku tidak terlalu malam pulang nongkrong malam ini.
👲Kok duduk di luar?
Tanyaku saat aku mencoba memberanikan diri berbicara.
Namun tanpa jawaban, bapak langsung berdiri dan berjalan masuk dalam rumah tanpa melihat aku sama sekali.Aku sangat terpukul dengan sikap bapak. Sebenarnya ada apa? Kenapa dia jadi se emosi itu, bahkan tidak menghiraukan aku.
Aku masih duduk di teras sambil menahan tangis ketidaktahuan.Apa yang sebenarnya bapak rasakan sekarang?
Bukankah dia sendiri yang berkata jika ada masalah harus di ceritakan dan diselesaikan dengan baik baik.
Namun dia sendiri yang menghadapi masalah dengan diam.
Tangisanku tak dapat kutahan lagi saat itu. Aku sangat takut jika bapak sudah seperti ini.Aku duduk di teras cukup lama. Sampai badanku sudah merasa dingin dan ingin tidur. Tapi aku masih nyaman dengan ratapanku.
Aku juga masih takut menatap wajah bapak yang terlihat emosi seperti tadi. Ditambah aku tidak berani menanyakan masalahnya apa.Namun, tak lama kemudian bapak kembali ke teras dan duduk disampingku. Beberapa saat dia hanya diam saja di dekatku. Aku hanya menunduk dengan rasa ketidaktahuan
Namun, dengan halus dia menarikku ke pelukannya. Saat itulah tangisku pecah di dadanya. Seakan dia tahu ketakutan ku dan rasa tidak berani bertanya.
Ia mengusap usap pundakku seperti dulu sewaktu aku kecil saat menangis.
👨🏻Bapak minta maaf.....
Ucapnya lirih diantara kesunyian malam itu. Aku hanya mampu melanjutkan tangisanku.
👨🏻Sebenarnya wajar kalau kamu pengen mencari tahu sendiri.
Tapi disini aku merasa kalau kamu sudah tidak percaya lagi.
Pasti kamu mendapat jawaban yang sama dari Azki kan?Sekarang aku paham. Bapak marah karena merasa dilainkan.
👨🏻Emang sih hanya masalah kecil, tapi menyangkut sebuah hubungan. Apalagi hubungan terlarang.
Dengan nada yang menenangkan ia mengatakan semuanya. Aku mulai menghentikan tangisanku.
Aku juga lupa jika bapakku adalah seseorang yang sensitif. Seharusnya aku bilang dahulu sebelum bertindak.
Walaupun bapak tidak benar benar marah, namun sudah cukup membuat aku ketakutan.👨🏻Yaudah jangan nangis... Kita masuk ya.. badanmu sudah dingin.
Dengan lembut bapak mengajakku masuk ke dalam. Aku dituntun seperti orang sakit saat berjalan ke dalam.
Seperti biasa, aku duduk di depan tv. Tempat dimana aku menerima tamu tamu spesial yang sangat dekat denganku.
👨🏻Apa kata Azki?
Tanya bapak saat aku sudah mulai tenang.
Dengan sisa sisa sedikit tangisan aku menceritakan semua yang Azki katakan tadi.
Cengeng kali aku ini.....Iya.. memang cengeng.
Jangankan dimarahi bapak, lihat video sandiwara saja sudah membuat aku menangis.👨🏻Bener kan, aku sudah bilang berapa kali aja, aku tidak ada apa apa dengan si Azki.
Kalau kita akrab, emang orangnya aja yang suka ngobrol. Bukan berarti ada yang spesial.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA NAMA
Short StoryKisah asmara pelangi yang melibatkan dua lelaki bernama sama. Agus dan Agus adalah seorang bos dengan karyawan.