Rasa 95

358 23 5
                                    

𝗗𝗶 𝗽𝗮𝗿𝘁 𝗸𝗮𝗹𝗶 𝗶𝗻𝗶 𝗮𝗸𝘂 𝗶𝗻𝗴𝗶𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝘀𝗮𝗮𝘁 𝗸𝗲𝗺𝗮𝗿𝗶𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗮𝗹𝗮𝗺𝗶 𝗸𝗲𝗰𝗲𝗹𝗮𝗸𝗮𝗮𝗻. 𝗝𝗮𝗱𝗶 𝗺𝗮𝗮𝗳 𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝗯𝗮𝗵𝗮𝘀𝗮 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝗽𝗲𝗻𝘂𝗹𝗶𝘀𝗮𝗻𝗻𝘆𝗮 𝗸𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗮𝘀𝘂𝗸.
𝗔𝗸𝘂 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗽𝗮𝗻𝗱𝗮𝗶 𝗺𝗲𝗺𝗯𝘂𝗮𝘁 𝗱𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗿𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝗶 𝗸𝗮𝘁𝗮 𝗸𝗮𝘁𝗮

𝗦𝗲𝗹𝗮𝗶𝗻 𝗶𝘁𝘂, 𝗮𝗸𝘂 𝗷𝘂𝗴𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗮𝗸𝘂 𝗸𝗲𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗺𝗮𝘀 𝗔𝗴𝘂𝘀 𝘀𝗼𝗮𝗹 𝗵𝘂𝗯𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻𝗸𝘂 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗯𝗮𝗽𝗮𝗸.

Karena part ini bakal jadi part Ter panjang, jadi siapkan teh atau Kopimu dan mari berlayar...

ᖴIᖇᗩՏᗩT ᗷᗩᑭᗩKKᑌ Yᗩᑎᘜ KᑌᗩT.



Setelah percumbuanku dengan bapak selesai, aku mengajaknya tidur di kamarku supaya semalaman aku dapat memeluknya.  Rasanya aku tak ingin melepas dia semalaman. Kayak anak anak yang bapaknya baru saja pulang dari perantauan.  Tanpa pikir panjang, bapak langsung meraih hp nya dan ikut ke kamarku.

Kamar itu masih lumayan nyaman dipakai tidur setelah dibersihkan dan kasurnya dijemur. Masih ada hawa hawa anget dikit yang terasa di bantal dan kasur.  Hal itu membangkitkan selera tidur berpelukan semalaman.  Saat itu aku juga langsung tertidur setelah mengamati wajah bapakku yang sudah lebih duluan terlelap.

Aku hanya berharap, semoga jika aku dewasa nanti bisa sepertinya.
Selalu menjaga kebersihan, merawat tubuh, sayang keluarga, dan tidak mementingkan diri sendiri.

Dulu aku beranggapan galaknya seorang bapak hanya untuk kepentingan sendiri.  Dia tidak mau membantu pekerjaan anaknya. Namun aku baru menemukan jawabannya setelah dewasa. Mengapa jaman dulu bapak lebih suka memerintah daripada membantu.

Lain cerita dengan ibuku yang selalu membantu aku. Ketika aku malas mengerjakan sesuatu, maka dia akan turun tangan mengerjakannya.

Tapi, jika sifat bapak sama seperti ibuku, mungkin saat ini aku belum bisa cari makan sendiri, belum bisa jalan sendiri, bahkan belum bisa melihat dunia luar.

Jadi, jika ada yang mempunyai bapak dengan sifat keras, kasar, dan tegaan, berarti kamu calon orang sukses dan mandiri.

Minimal bisa menghidupi diri sendiri dahulu.
Jangan terlalu berekspektasi tinggi dengan apa yang akan kita raih nanti.

Kok malah ceramah....

🤔

Tapi nggak apa apalah. Namanya juga dairy. Aku bebas nulis apa saja.
😂😂😂

...
...

Malam itu aku tak tahu ibu pulang jam berapa. Tiba tiba lampu kamar sudah padam dan hanya remang remang cahaya dari ruang tengah.  Selimutku juga sudah tidak berdua dengan bapak. Ia menggunakan selimut yang selalu ada di kamarnya. Aku yakin ibuku lah yang mengantarkan selimut dan mematikan lampu.

Tapi di sisi lain aku jadi was was kalau kalau ibuku melihat posisi kami yang terlalu freak. Apalagi bapak juga masih dalam keadaan menghadapkan namun tidak memeluk aku lagi.

Tapi, sebenarnya ibuku juga mengerti mengapa aku ditemani oleh bapak.
Ya apa lagi kalau bukan gara gara pengalamanku horor kemarin.  Sampai sekarang aku masih kepikiran.  Ditambah, aku sudah dua kali melihatnya.

Hehe... Cupu..

...
...

Sampai akhirnya tibalah esok hari dimana aku sudah bangun dulu ketimbang bapak yang masih terlelap.

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang