Rasa 81 - Noteday

287 17 1
                                    

Ya..

Seperti yang kubilang di part sebelumnya jika, di part kali ini aku harus berusaha mengingat ingat kejadian setelah catatan ku hilang.

Hmm...

Sebenarnya masih ada beberapa ingatan yang sangat melekat di otakku tapi cuma sedikit. Di buat cerita pun tak sampai 1000 kata.

Yaudahlah...
Mungkin di part kali ini aku agak sedikit berbacot saja.

Lagian kan aku juga sudah beberapa kali menulis jika cerita ini tidak hanya kubuat part part saja, melainkan juga menjadi sebuah dairy dan tempat aku mencurahkan isi hati.
🤭

Ya.. daripada ku isi dengan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan sebuah kehidupan, kan nantinya jadi nggak nyatu.
Ya kan..

Oh iya..
Semenjak aku nggak punya catatan lagi kan dimulai dari aku berangkat kerja dari rumah orangtuaku.

Kala itu adalah hari Senin lalu. Selepas aku menikmati liburan Minggu.

Aku masih kedinginan pun harus berangkat kerja dan sedikit telat. Memang berangkatnya jam 8 lebih, tapi kala itu pas matahari tidak nampak dan sedikit lembab sehabis diguyur hujan semalaman.

Udah gitu ditambah motorku susah hidupnya.  Entah apa sebabnya aku juga tak tahu. Bensin pun masih aman tapi setelah hidup sebentar tiba tiba mati dan susah di starter.

Akhirnya motor bapak yang kubawa kerja. Biar seolah olah aku ganti motor gitu. Walupun jenisnya sama dan hanya beda tahun. 😁🤭

Mas Agus juga menyadari jika aku berangkat dari rumah orangtuaku karena sudah hafal motor siapa yang kubawa.

Karena itulah dia memaklumi keterlambatan ku.

Memang hari hari kerja berjalan seperti biasanya. Aku menyiapkan banyak peralatan yang disediakan toko sampai aku hafal semua harganya tanpa melihat catatan.   Apalagi sebentar lagi bakal musim sawah.  Banyak para petani yang mengganti peralatan yang baru atau mencari perlengkapan.

Kulihat lihat, di bagian pupuk masih agak sepi. Hanya para petani tetap yang mondar mandir balik ke toko untuk mencocokkan jenis pupuk untuk tanamannya yang beraneka ragam.

Karena kebutuhan mereka hanya sedikit, jadi tak perlu bantuan kami mengangkatkan ke mobil pengiriman.  Mereka cukup membawa pakai motor sendiri.

Pokoknya hari itu aku dan kedua temanku hanya kebanyakan bercakap entah apa yang dibicarakan.

.

Cuaca kali ini juga mendukung buat bersantai dan bekerja karena seharian matahari tertutup awan tebal namun tak turun hujan sama sekali.

Sampai aku pulang pun masih agak agak ada hawa dingin yang mendorong hasrat untuk segera ngopi.

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang