Rasa 68

334 29 7
                                    

Hari ini aku pulang kerja terasa capek.  Kebetulan kerjaan kali ini sangat banyak.  Aku mengangkat lebih dari 500 pack pupuk hanya bertiga dan masing masing pack beratnya 4 kg.

Sebelumnya tidak merasa apa apa. Namun setelah menjelang malam badanku terasa lesu dan lenganku agak sakit dan pegal keseluruhan.

Hari ini aku juga hampir seharian bersama mas Agus disana.  Walaupun hanya bisa saling bercakap dan memandang sebentar, namun sudah membuat aku senang.

Sering kali kuperhatikan cara ia berpakaian, cara dia berbicara dengan orang lain dan hampir semua yang ia lakukan kuperhatikan.

Kadang juga ada satu penyesalan dimana aku telah mengkhianati orang itu.  Apa lagi yang sebenarnya kurang.
Dia masih muda, punya tempat kerja sendiri, hubungan diketahui orangtua, masih bujang.
Tapi aku terkesan tidak ada keseriusan dengan dia.  Padahal senyumannya saja sudah membuat aku oleng kanan kiri. Apalagi jika senyum ditambah dengan lirikan.

.

.

Sekitar pukul 7 malam, aku minta tolong pada bapak untuk memijit lenganku supaya tidak pegal lagi.

Kebetulan bapak juga terlihat sedang tidak ada kerjaan sama sekali.

Namun, sebelum itu aku harus meminta dengan sehalus mungkin.
Aku membuatkan secangkir kopi dan juga sepasang roti tawar yang kuberi keju leleh dan susu bubuk.

Setelah siap, aku pun menyiapkan semua itu di sampingnya bersama dengan penampan.

Saat itu ia sedang tiduran di depan tv.

👲Kopinya pak...

Ucapku kepadanya.

👨🏻Oh... Iya.

Bapak pun bangun dan duduk.

👲Pak aku bisa minta tolong pijitin lenganku nggak?

👨🏻Tumben minta pijit. Biasanya nggak mau.

👲Soalnya rasanya sakit dan kaku gitu.
Takutnya besok nggak bisa kerja lagi

👨🏻Itu karena kamu belum terbiasa.
Nanti kalau udah biasa, jangankan 500, 1500 pun bisa.

👲Mana ada orang beli pupuk segitu.
Mau mupukin kabupaten apa..

👨🏻Ya siapa tau ada. Kan bisa untung besar.

👲Hmmm... Mau nggak mijitin.

👨🏻Iya mau... Apa sih yang nggak buat anak kesayanganku ini.
Apalagi sudah dibuatkan kopi gini.
Hmmm... Jadi tambah sayang kan.

👲Hih... Bapak ini lah..
Bikin baper aja.

👨🏻Ya sudah sini...

👲Tapi bapak nggak capek kan?

👨🏻Capek dari mana? Orang disini cuma makan tidur aja kerjaannya. 

👲Yaudah.. tangan kanan dulu ya. Soalnya agak lebih kaku gitu

Aku pun meletakkan tanganku di paha bagian atas lutut bapak.
Entah apa maksudnya, ia naikkan tanganku sampai persis di atas burungnya.  Untung saja tanganku dalam keadaan telapaknya diatas.  Jika telapaknya dibawah sudah pasti aku bisa merasakan dan  sedikit merabanya.

Namun aku jadi tidak nyaman dan sedikit menggeser tanganku hingga sampai di perutnya.

Bapak pun memulai pemijatan di tanganku itu.

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang