Rasa 38 - S2

156 14 5
                                    

Akhir akhir ini banyak yang sedang maraton membaca cerita ini.

Aku tahu, mungkin cerita ini bisa jadi bahan obat gabut seseorang karena sudah mempunyai 138 part dan belum juga ending.

Memang, ketika kita membaca cerita, nonton film, atau mengikuti serial apapun, kalau nggak ada endingnya memang nggak seru.

Tapi, untuk kali ini, bahkan aku sendiri tidak tahu kapan cerita ini akan berakhir dan semoga yang membaca tidak sakit mata akibat terlalu banyak part.
🤣

...
...
...

Malam itu, se usai mas Agus menghadiahkan sebuah sepatu ke aku, ia langsung ajak aku ke kamarnya yang mulai terasa familiar di kepalaku.  Bahkan tidak malu malu lagi untuk langsung duduk di kasur tanpa menunggu didorong atau dibimbing olehnya.

Ia tersenyum memandangku saat aku sudah duduk di kasur. Biasanya suka berdiri terus sampai dia yang mengajak aku duduk atau mendorong aku jatuh ke kasur.

Entah kenapa, aku terlalu sayang menduduki kasur dan sprei se bersih itu kalau tidak disuruh pemiliknya.  Takut kalau ada bom nya di bawah.
😂

Ia selalu menyempatkan diri menyalakan obat nyamuk elektrik dan merapikan meja kecilnya yang penuh dengan benda benda seperti parfum.  Beberapa kali dia juga menyemprotkan parfum ke badannya.

Aroma pewangi itu juga langsung memenuhi seluruh ruangan dan tercium jelas di hidungku. 

Baunya sungguh elegan dan fantastik.  Tak pernah aku mencium aroma parfum seperti ini.  Bahkan aku juga pernah diberi oleh dia sebuah parfum wangi, tapi kali ini sudah berbeda lagi.

Kayak serasa cocok aja sama wajahnya dan badannya.

...
...

👲🏻Ngapain pakai pewangi segala?

Tanyaku sambil menikmati aroma parfum yang masih tetap menguasai ruangan.

👮🏻‍♂️Nggak suka ya?

Ucapnya berbalik tanya.

👲🏻Ya, suka sih..
👲🏻Tapi tumben tumben pakai. Emang mau kemana?

👮🏻‍♂️Ya nggak kemana mana sih. Tapi ini minyak wangi spesial.
👮🏻‍♂️Aku pakai kalau pas ketemu sama orang orang khusus aja.

👲🏻Kok gitu?

👮🏻‍♂️Iya lah..
👮🏻‍♂️Kamu pikir ini pewangi nggak mahal?

👲🏻Lha terus kenapa dipakai sekarang?
👲🏻Kan nggak mau ketemu orang.

👮🏻‍♂️Hmm....
👮🏻‍♂️Otakmu ternyata lemot ya.

👲🏻😳

👮🏻‍♂️Berarti kamu nggak merasa kalau kamu juga termasuk orang khusus buat aku gitu?

👲🏻Lah...
👲🏻😳

👮🏻‍♂️😒

👲🏻Oh. Aku baru paham..
👲🏻Berati kamu pakai karena ketemu sama aku, gitu?

👮🏻‍♂️😒

Dia duduk disampingku dengan cemberut.

👲🏻Iya iya....
👲🏻Aku ngerti lho. Masa gitu aja langsung mrengut.

👮🏻‍♂️Selalu nggak paham...😒

👲🏻Iya kan belum kamu jelaskan lho. Aku juga nggak bisa baca pikiranmu.

👮🏻‍♂️Udahlah..
👮🏻‍♂️😒

👲🏻Gitu aja langsung ngambek.
👲🏻Persis kayak bapak. Dikit dikit marah.

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang