Rasa 23

495 43 2
                                    


Bapak tersenyum dengan kekagetanku. Aku sendiri tidak bisa memahami kata bapak barusan. Aman yang bagaimana maksudnya?

👴Turun sini Gus,

Pinta bapak sambil menenggelamkan diri ke air. Aku masih terpatung.

👴Coba berendam sini. Bapak mau tanya tanya sama kamu.

👲Tanya apa?

👴Ya sini dulu lah. Nanti kedengar orang.

👲Bentar aku lepas baju dulu.

Aku yang masih agak bingung akhirnya nurut saja apa kata bapak. Perlahan aku turun ke air dan langsung tenggelam setengah badan.

👲Tapi aku takut ada lintah....

👴Ya nggak ada lah..  disini perairan aman.

Dengan perkataan bapak, aku jadi yakin untuk mendekatinya.

👲Tanya apa sih pak? Kok aku ngerasa aneh sih?

Tiba tiba bapak meraih tanganku dan menempelkan di batang burungnya.  Aku menjadi sangat kaget dan menarik tanganku dengan keras.  Saat itu pikiranku jadi tak karuan.  Panas dingin terasa di kepalaku.  Aku sama sekali tak menyangka bapak bisa seperti itu.

👴Kamu suka ini kan?

Tanya dia saat melihat ekspresi ku tak karuan. Entah kenapa aku jadi terpaku dan susah bicara.

👴Kenapa diam aja?

👲Bapak kok gitu?

Aku bertanya dengan nada lirih.

👴Kamu pikir bapak nggak tau kamu ngapain aja dirumah sendirian.

Saat itulah tubuhku jadi benar benar panas dingin. Aku membisu dan kaku di mulut.

👲Apa sih pak....?

👴Ya.. bapak tau. Siapa yang suka datang ke rumahmu.  Terus tau juga siapa yang suka kamu peluk kalau dia baru datang.

👲Haa.... Tau.. dari mana?

Kataku sedikit keras.

👴Jadi... Malam Minggu kemarin aku mau ke rumahmu.  Tapi pas aku mau berhenti kok ada orang parkir di teras.  Akhirnya berhenti di pom bensin, ternyata nggak ada Pertamax.  Adanya masih 4 jam lagi.  Akhirnya aku mutuskan jalan kaki ke rumahmu.
Pas sampai ternyata ada orang lagi melepas kangen. Ya aku takut ngganggu. ..

👲Pak.....

Benar benar sangat malu. Aku tak kuasa mau berkata lagi. Ingin segera pergi dari situ. Tapi ketika aku berbalik, bapak meraih tanganku dan memegang erat.

👴Mau kemana? Aku belum sempat nanya.

Dengan semua rasa malu, aku menunduk.  Ingin rasanya menghanyutkan diri saat itu. Tapi itu semua malah membuat tambah masalah nantinya.

Aku tak tau persis bagaimana ekspresi ku, yang jelas aku ingin menangis.

👴Orang itu siapa? Pacamu?

Pertanyaan bapak semakin membuatku diam. Aku sangat malu.  Kenapa semua ini bisa terjadi?

👴Sudah lama?

👴Katanya apa apa harus ngomong? Kok nggak mau ngomong?

👴Coba cerita

👴Heh.. mulutnya masih kan?

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang