Rasa 17

568 28 0
                                    

Azki yang selalu menghindari membuat aku tak tahu lagi harus berrbuat apa. Mas Agus juga mulai chat menanyakan kabar, namun hanya kudiamkan saja. Aku sangat membutuhkan sahabatku untuk minta saran. Dia tidak pernah mau menerima telponku.

Hingga suatu hari aku kepikiran sesuatu.  Jika mas Agus memang berbohong, tak ada salahnya aku tetap melanjutkan hubungan ini. Apalagi kami sudah saling sayang. Lebih baik aku pura pura tak tahu apa apa dulu.   Aku ingin tahu kebenarannya dan seberapa jauh dia menutupinya. Sebuah status tidak akan bisa ditutupi berlama lama. Jika memang dia orang baik pasti akan jujur dalam waktu dekat.

Chatnya yang terlanjur menumpuk akhirnya kubalas juga.

◀️Maaf mas baru balas. Hp ku agak eror.

▶️Oiya gak apa apa
▶️Yg penting kamu sehat2 aja

◀️Minggu ini kesini nggak?

▶️Kalau nggak sibuk ku sempatkan
▶️Tunggu Sabtu aja ya

◀️Kalo LG capek ngga apa apa kok.

▶️Iya.
▶️Yg penting kamu nggak suka sedih sedih

Bagaimana tidak sedih? Kamu memberi kepastian yang semu. Gara gara selembar kertas saja hidupku jadi tak karuan rasanya. Namun aku simpan dulu kertas itu dan cincin itu kupakai lagi.  Tekadku sudah mantap untuk pura pura tak tahu apa apa.

◀️Aku ngga pernah sedih kalau kamu selalu jujur mas.

▶️Iyaaa guss.
▶️Sebisa mungkin tak berusaha jujur sama kamu

◀️Iya mas.

Aku berhrap tulisannya itu benar benar ia lakukan.  Hatiku sakit.  Tak kuasa menahan tangis lagi.  Aku tak hanya menangisi ketidakjujuran mas Agus, namun juga kabar si Azki yang tiba tiba menghindar dariku.  Aku ingin mendatangi rumahnya namun tak mau mengganggunya dulu.  Biarkan dia berfikir sendiri jika perbuatannya bukan atas dasar dirinya namun karena diriku yang tidak bisa menahan diri.

Aku sekarang sudah terlalu kotor. Selain jadi simpanan orang, aku juga memancing sahabat untuk berbuat hal tak senonoh pada diriku.  Tak seharusnya aku meminta dia melakukannya walaupun dia sendiri mau. Apalagi kami adalah sahabat lama.  Apapun masalahnya wajib cerita dan tak ada batas.  Tapi bukan berati harus bernafsu juga.

Aku tersadar semua yang terjadi salahku juga. Maka dari itu, aku harus memperbaiki semua agar kembali seperti semula.  Aku tak ingin kehilangan orang yang sudah kusyangi terutama sahabat.

Sewaktu malam, aku memutuskan untuk menemui si Azki. Aku mengirim beberapa pesan permintaan petemuan.

◀️Ki.. tolong temui aku di pantai tempat biasa, kutunggu smpai kamu datang.

Pesanku dibaca olehnya setelah aku menunggu beberapa jam di pantai. Jam 10 malam ia baru membaca chatku. Sedangkan aku menunggunya di pantai sejak jam 8 malam. Puluhan kali kulihat isi chat kami.

Akhirnya Azki mau  menemui aku di pantai jam 11 malam. Dia tahu perkataanku selalu kulakukan. Jika aku menunggu, pasti benar benar menunggunya disana.  Malam ini aku harus menjelaskan semuanya.  Aku tak mau ada jarak lagi.

👨Gus. Kamu ngapain jam segini di pantai?

Tanya dia sedikit khawatir saat mendapati ku sedang menangis

👲Kupikir kamu nggak mau datang.

Jawabku sambil menghapus air mata dengan lengan jaket. Hatiku sangat lega dengan kedatangannya.

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang