Rasa 15

602 30 0
                                    

Malam pun tiba. Tak terasa kebersamaan kami diujung waktu. Mas Agus harus pulang. Dia sudah menepati janjinya untuk pulang malam. Sekitar pukul 8 dia pergi meninggalkan aku lagi. Artinya dia sudah 24 jam penuh berada disini. Tanpa kerelaan kulepas pelukannya malam itu. Lagipula  esok kami sama sama kembali kerja.

Seperti biasa, kupesan padanya agar mengirim pesan jika sampai dirumah. Entah dari WhatsApp atau SMS biasa. Aku hanya ingin tenang jika tahu dia sudah sampai dirumah. Apalagi setelah beberapa saat dia pergi, turun hujan yang agak deras. Memang sekarang dia lebih bersiap diri menyiapkan jas hujan, namun aku terlalu khawtir saja.

Sekitar 1 jam aku menunggu, akhirnya dia mengirim WhatsApp bahwa dia sudah sampai. Ternyata dia sama sekali tak kehujanan. Artinya hanya sebagian saja yang lagi hujan. Legalah hatiku setelah itu. Aku bisa beristirahat dengan tenang.

Pagi

Aku bangun masih petang. Kubuka gorden, dunia luar belum nampak. Akhirnya kuputuskan tetap bangun. Ada banyak kewajiban yang harus kukerjakan.

Saat aku merapikan kasur di depan tv, aku baru sadar ternyata baju mas Agus ketinggalan lagi. Sepelupa itu atau karena sengaja ditinggalkan suapaya ada alasan kesini? Hah.. tapi tanpa alasan pun pasti kupinta kesini juga.

Ya sudahlah, artinya dia bakal kesini lagi. Aku jadi tersenyum dengan baju itu. Tanpa sadar aku menikmati aroma parfum di baju yang biasa kucium juga di badannya.

Aku memutuskan untuk mencucinya langsung, mumpung ada  beberapa bajuku yang kotor juga. Sebelum kucuci, kuperiksa dahulu bagian sakunya. Siapa tahu ada uang atau kertas penting yang suatu saat ia butuhkan. Ternyata benar, ada sebuah kertas putih yang dilipat kecil didalamnya. Aku menaruhnya di meja dan kutinggal cuci.

Setelah semua beres, aku mengikuti kebiasaan bapak, yaitu lari pagi. Bapak perrnah bilang, sempatkan diri menggerakkan badan di pagi hari dibawah sinar matahari walaupun hanya sebentar.
Kebetulan pagi itu memang cerah dan matahari terasa hangat untuk berolahraga. Aku berlari kecil di jalanan.

Walaupun tidak jauh, yang penting keringatku sudah basah. Akhirnya aku pulang untuk mandi dan sarapan sebelum pergi ke toko.

Sampai di toko, hari ini agak sepi. Entah mengapa hanya anak anak sekolah yang mampir mencari mainan yang lagi viral yaitu pop it. Puluhan pop it langsung kosong.

Toko AngkasaSuper selalu disupport oleh perusahaan mainan dari luar kota. Itulah sebabnya banyak mainan mainan viral dijual disitu. Anehnya, walaupun hanya mainan tapi bisa langsung habis. Kebanyakan anak anak SD atau para pencari fakta saja yang tertarik dengan mainan semacam itu.   Kadang beberapa anak pulang dengan tangan kosong karena tak kebagian.

Disat sepi seperti ini, waktunya kubuka chat dengan dua orang paling spesial di hidupku. Yaitu bapak dan mas Agus. Kedua lelaki tampan itu ku chat dengan kata yang sama yaitu ''Selamat pagi''

Ternyata bapak lebih dulu merespon. Dia membalas WhatsApp beberapa saat setelah kukirimkan.

▶️Pagi sayanggkuuuuuuuuuu

Balasnya agak lebay tipis.

◀️Kurang panjang pak

Jawabku.

▶️Pagi sayangkuuuu yang manjaaaa yang bandeellllllllllllllll

Jawaban bapak membuat aku tertawa.

◀️BPK LG apa?

▶️Lg nulis..

◀️Nulis apa pak??

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang