Rasa 99

267 18 7
                                    

ᗩᑭᗩKᗩᕼ ᗩKᑌ Տᑌᗪᗩᕼ ᗰᗩTI?

Malam itu selepas aku dan bapak berpergian ke tempat berbeda, kami tanpa banyak bicara langsung tidur berdua di depan tv.

Entah apa urusan bapak ke rumah paman aku juga sama sekali tidak bertanya. Bapak pun demikian. Ia juga sama sekali tidak bertanya untuk apa aku bertemu si Azki.  Aku lebih dulu pulang daripada bapak. 

....
....
....

Keesokan harinya, bapak pulang sekitar jam 7 setelah sarapan.   Aku juga langsung berangkat kerja selepas bapak pulang.  Seperti biasa, aku menggunakan motor bapak lagi untuk PP kerja.

....
....
....

Langsung saja akan ku skip sampai di tanggal 17 Agustus dimana aku menghadiri hari tampilnya ibuku bersama grub nya untuk melantunkaj qosidah pada malam hari setelah seharian menyaksikan lomba dan mengikuti upacara. 

Sebenarnya waktu itu aku tidak ikut upacara sih ehehehehe.....

Maklum bangun kesiangan. Tapi jujur semenjak tidak sekolah, baru kali itu aku tidak ikut upacara di lapangan besar.

Entah kenapa hari itu badanku agak kurang enak setelah merayakan bakar bakar ikan bersama teman teman sekampung semalaman sampai jam 3 subuh.

Ditambah, hari Selasa sebelum 17 an, aku sangat sibuk di pabrik sampai pulang pukul setengah enam sore.

Badanku yang capek ditambah waktu begadang dan bakar bakar ikan yang kebanyakan setengah matang. Sampai di rumah aku langsung mandi. Makanya badanku drop.

Untung aja siangnya aku sudah fit berkat minum susu bear brand.  Aku pun bisa menyaksikan perlombaan antar RT di lapangan dukuh.

Malam harinya, saat itulah aku benar benar harus datang karena penasaran sama hasil latihan ibuku tiap malam selama ini.  Jujur selama latihan aku baru sekali ikut ke tempat latihannya dan waktu itu vokal dan ketukan alat musiknya masih amburadul.

Supaya tidak spoiler, aku pun sengaja tidak pernah datang pas ibuku latihan. 😁
Jujur ku akui ibuku memang bagus suaranya saat nyanyi. Hampir tiap hari aku dulu mendengar ia menyanyi nyanyi random sambil beraktifitas.

Makanya ia dipilih untuk menjadi vokal bersama kedua temannya.

...
...
...

Dari desa ke desa pun sudah tampil. Ada sekitar 12 desa yang mempunyai grub masing masing. Aku sendiri tidak tahu urutan berapa ibuku akan tampil. Yang jelas di tengah tengah acara sih. Mungkin nomer 4-7 aku juga tidak terlalu memperhatikan.

Ya... Lumayan sih.

Dari vokalnya sudah bisa dikatakan bagus. Aku sendiri sama sekali tidak mengerti soal per vokal an. Tapi jujur saja memang bagus.  Alat musik yang dibunyikan juga ada variasi dan tidak hanya satu baris ketukan saja. Bahkan mereka bisa merubah rubah bunyian alat musiknya sehingga seirama dengan vokal.

Hmm....

Kupikir itu bukan hal yang mudah...
Dengan hanya beranggota 8 orang dikurangi 3 untuk vokal, musik dan nada yang dibawakan memang wow..

Padahal lawan dari desa lain ada yang anggotanya sampai 15. Sampai kayak mau mbesan.
😂

Malam itu bapak juga ikut ke lapangan tapi aku sama sekali tak tahu keberadaannya.  Awalnya ia bersama teman teman se RT. Tapi mereka pindah pindah tempat dan aku terpisah dari mereka sehingga memilih duduk duduk di tenda saja.

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang