Rasa 48 - Edisi Puasa

303 26 10
                                    

Hari ini bapak baru sembuh dari sakit setelah 3 hari terbaring lemah di kasur.

Awalnya bapak hanya merasa sedikit pusing dan masih tetap berpuasa. Saat itu dia baru saja pulang dari taraweh, ia duduk di kursi dapur sambil diam.

Kupikir karena dia sedang capek atau beristirahat setelah shalat taraweh. Namun setelah beberapa saat dia duduk tiba tiba keluar rumah dan mual. Dia memuntahkan makanan yang ia makan tadi saat buka puasa.

Setelah itu, aku segera membuka buah kelapa dan ku ambil airnya untuk dia minum.

Sejak saat itu, ia sudah sekali untuk makan karena selalu ditolak oleh perutnya.

Aku sudah berkali kali mengajak ke puskesmas namun tidak pernah mau. Ujung ujungnya dia marah karena aku terlalu memaksanya.

Aku hanya memberinya obat obatan tradisional saja.

Akhirnya aku pun tidak memperbolehkan dia berpuasa dulu. Bisa dibilang selama dua hari perutnya selalu kosong karena makanannya selalu ditolak.

Aku pun izin kepada pak Anas untuk tidak masuk selama beberapa hari. Tidak mungkin aku meninggalkan bapak dengan kondisi seperti itu.

Bapak juga sama seperti aku. Melarang memberitahu ibu jika dia sedang sakit. Saat ibu menelpon, aku selalu bilang jika bapak sedang tidak ada dirumah.
Sebenarnya aku tertekan melakukan itu, namun karena permintaan bapak, aku pun melakukannya.

Sebenarnya aku cemas dengan keadaannya. Dia hanya tidur dan memejamkan mata. Keadaan badannya tidak menentu. Kadang panas, kadang normal. Namun jika malam hari, dia selalu merintih kedinginan.

Ini bukan yang pertama kali bapak tiba tiba sakit. Kadang dia secara tiba tiba melemah. Namun hanya dua sampai tiga hari sudah pulih.

Bapak sendiri memang sangat jarang sakit. Paling sering hanya batuk atau flu saja. Tidak sampai seperti ini. Dan ini adalah pengalaman pertama kali aku merawat orangtua sedang sakit sendirian.

Jika malam hari dia merasa kedinginan, aku hampir tidak tidur sampai pagi karena tidak tega mendengar suara rintihannya itu.

Penyebab sakitnya mungkin saja dia sedang banyak pikiran dan masuk angin. Sebelumnya, bapak juga banyak bercerita tentang masalahnya bersama ibu.

Jika didengarkan, tidak akan ada habisnya.

Aku sendiri tidak membuat catatan apa apa ketika bapak sedang sakit.
Hanya saja setelah bapak sembuh, rasa gabutku pun muncul sehingga terciptalah Rasa part 47.
😁😁😁🤫🤫🤫

Karena pak Anas memberikan banyak waktu, aku masih punya kesempatan untuk menulis lagi.






👥👥🗣️👤👥💕

Hari ini dia sudah bangun dan mandi pagi hari. Sifat manjanya dikeluarkan di saat saat seperti ini bahkan handuk saja minta diambilkan.

Selama beberapa hari ini aku seperti di dalam pelatihan mengurus anak.

👨🏻Aku mau mandi, panaskan air ya.

Pintanya padaku. Dia masih menggunakan jaket dan berkalung sarung.

Belum juga aku selesai menghidupkan kompor, ia sudah minta dibuatkan teh karena tenggorokannya terasa kering.

Setelah dia selesai mandi, aku diminta memijit pundaknya yang terasa pegal karena selama dua hari hampir tidak pernah bangun.

Sungguh hari ini sangat melelahkan bagiku. Aku seperti mengurus anak yang baru bisa jalan saja.
Apapun harus disiapkan di depannya.
Jika salah dengan permintaannya, dia tidak mau menggunakannya.

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang